Hits: 13
Hesmitha Eunike
PIJAR, Medan. Pemilihan Umum tahun 2019 semakin dekat, isu-isu mengenai masalah politik juga semakin banyak. Badan Siber dan Sandi Negara bersama Badan Pengawas Pemilu menyelenggarakan Literasi Pengendalian Informasi dalam Rangka Penanggulangan Hoax pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 dengan mengusung tema ‘Medan Rise Against Hoax. Acara ini digelar pada Selasa (12/3) bertempatan di Convention Hall Amaliun Food Court, Jalan Amaliun, Kotamatsum III, Medan Kota.
Pukul 14.30 acara dimulai dan dibuka oleh MC dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian pemberian materi pertama ‘Ada Apa dengan Hoax’ oleh Heni Mulyati,S.Pd dari Komunitas Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), lalu pemberian materi kedua yaitu ‘Beretika di Media Sosial di Era Post Truth dan Nilai Demokrasi oleh Brigjen TNI Bondan Widiawan, S.Kom., M.Si. dari Badan Siber dan Sandi Negara, dan pemberian materi ketiga mengenai ‘Pemilu Damai Tanpa Politik SARA, Ujaran Kebencian dan Hoax’ oleh Syafrida R. Rasahan,S.H. yang merupakan Ketua Bawaslu Provinsi Sumatera Utara.
Diselenggarakannya acara literasi media ini dalam rangka pemilu presiden dan pemilihan legislatif yang ditujukan kepada pemilih pemula supaya mereka menjadi cerdas dalam menyalurkan aspirasi politiknya. “Kita harapkan mereka tidak terpancing kepada berita hoaks yang bisa menggiring mereka untuk mendistribusikannya ke yang lain, tapi justru harusnya menjadi agen,memberitahukan kepada lingkungannya masing-masing,bahwa informasi tersebut harus diteliti sebelum disharing. Harapannya buat pemilih pemula, mereka punya hak politik, coba salurkan hak politik itu scara cerdas,tidak terpengaruh pada informasi-informasi yang tidak benar,tetapi berusaha mencermati visi dan misi dari setiap calon sehingga tidak terpancing kepada isu,” ujar Sri Sutanto,S.E., M.Si yang merupakan Kasubdit Pengendalian Informasi Direktorat Pengendalian Informasi,Investigasi dan Forensik Digital.
Untuk menciptakan ekosistem siber yang sehat, maka distribusi informasi yang berada dalam media siber tentunya harus informasi yang sehat juga. Informasi yang sehat itu adalah adalah informasi yang benar-benar terklarifikasi kebenarannya serta tervalidasi sehingga masyarakat sebagai penerima informasi dapat menerima manfaat dari informasi terebut,bukan sebaliknya mendapatkan kerugian atau mendapatkan manfaat buruk.
“Yang didapatkan dari seminar ini kita bisa belajar mengenai hoaks dan dapat menghadapi hoaks itu. Harapan saya untuk pemilu itu jangan golput. Lebih pandai lagi dalam mencerna informasi dan harus diverifikasi dan dicari tahu lagi”, ungkap Haruma, salah satu mahasiswa UMSU yang merupakan peserta seminar.
Redaktur Tulisan: Hidayat Sikumbang