Hits: 114

Tasya Nandita/Putri Arum Marzura

Bagaimana sih rasanya jika kamu berada disebuah kereta api, tiba-tiba terjadi suatu pembunuhan yang misterius? Sangat menyeramkan bukan? Lalu, seketika kita tersadar bahwa sang pembunuh berada ditengah-tengah kita. Tidak mungkin dalam perjalanan dengan sebuah kereta api yang tidak bisa sembarang untuk berhenti, ada salah seorang yang mencoba untuk membunuh lalu kabur. Hal tersebut menjadi sebuah misteri bagi kita. Inilah yang terjadi di film Murder On The Orient Express. Selama 1 jam 54 menit penonton diajak memecahkan misteri pembunuhan tersebut bersama sang detektif handal Hercule Poirot (Kenneth Branagh).

Film ini merupakan adaptasi kelima dari novel Agatha Christie berjudul Murder on the Orient Express. Adaptasi pertama dirilis pada tahun 1974, adaptasi kedua ditayangkan sebagai film televisi pada tahun 2001. Pada adaptasi yang ketiga di tahun 2010 yang menjadi salah satu episode di Agatha Christie’s Poirot, dan yang keempat merupakan mini televisi seri Jepang pada tahun 2015. Murder on the Orient Express karya Kenneth Branagh ini pun resmi menjadi adaptasi kelima dari novelnya.

Diawal film, kita disuguhkan dengan kehandalan sang detektif dalam memecahkan sebuah kasus pencurian di Yerusalem. Beranjak dari Yerusalem, Hercule Poirot  merencanakan perjalanan liburannya menaiki kereta api nan mewah, yaitu Orient Express yang mempunyai rute dari Istanbul menuju London. Kereta api ini dikondekturi sendiri dengan kenalannya Pierre Michael ( Marwan Kenzan).

Seakan ingin menunjukan kehebatan seorang detektif Hercule Poirot, dalam perjalanan liburannya ia harus memecahkan kasus pembunuhan misteri pada salah satu penumpang yaitu Edward Ratchett (Johnny Depp) di kereta api Orient Express. Edward Ratchett merupakan seorang mafia asal Amerika yang kini berprofesi sebagai penjual barang antik. Seiring berjalannya kereta, Edward merasa dirinya butuh penjagaan, karena dia merasa sedang diteror selama ini. Lalu ia meminta sebuah  bantuan kepada Hercule Poirot untuk melindunginya dari teror-teror tersebut, tetapi Hercule menolak permintaannya.

Tak lama setelah itu, Edward ditemukan tewas dengan 12 tusukan di tubuhnya. Penyelidikan  untuk mengungkapkan siapa tersangka dari pembunuhan misterius tersebut pun dilakukan kepada setiap penumpang yang berada di kereta api Orient Express. Setiap penumpang memiliki berbagai macam alasan untuk membuktikan bahwa mereka tidak ada sangkut pautnya dengan pembunuhan yang telah terjadi.

Dalam setiap adegan di film  ini, ada berbagai macam petunjuk yang membuat para penonton semakin penasaran dan menguras pikiran mereka untuk menebak siapa pembunuh tersebut. Ya, film ini sangat menghadirkan teka teki dan membangkitkan emosi para penontonnya. “Siapa ya pembunuhnya kira-kira?” atau, “Kok bisa sih dia terbunuh tapi pembunuhnya belum ketahuan juga?” Itu lah beberapa statement yang sering kita dengar ketika kita sedang menonton film ini. Mencekam, menimbulkan tanda tanya, dan menguras pikiran.

Meskipun berlatarkan pembunuhan, film ini memperlihatkan pemandangan perbukitan salju sepanjang perjalan dari Istanbul menuju London, mewahnya gerbong kereta api Orient Express membuat sinematografi yang apik di film Murder On The Orient Express. Aksi dari setiap aktor dan aktris Hollywood papan atas dalam film ini juga patut di apresiasi. Aksen kental dari setiap pemain menguatkan identitas mereka masing-masing.

Film Murder On The Orient Express sudah dapat ditonton  di bioskop Indonesia sejak 29 November 2017. Walaupun film ini disajikan dengan penuh misteri, tetapi jalan cerita film ini tetap mudah diikuti. Film yang diadaptasi dari novel Agatha Christie telah meraup pendapatan 280 Juta USD dan membuat penonton merasakan bagaimana rasanya jadi seorang detektif. Film ini juga menguras pikiran para penontonnya untuk menebak-nebak, siapakah pembunuh yang sebenarnya dan terungkaplah tanpa diduga-duga.

Redaktur Tulisan: Viona Matullessya

Leave a comment