Hits: 784
Hafizh mahmud
Pijar, Medan. Semakin berkembangnya zaman, manusia semakin banyak belajar untuk menciptkan hal-hal baru yang semata-mata hanya untuk memenuhi kepuasan dan kenikmatan, seperti makanan. Banyak makanan telah dibuat manusia dengan nama yang unik agar bagus didengar, sehingga orang-orang memikirkan nama makanan tersebut. Nama makanan dibuat semenarik mungkin sehingga membuat orang tertarik ingin mencicipi makanan tersebut.
Sambal Tuk Tuk namanya. Makanan yang tidak lagi asing didengar. Dinamai Sambal Tuk Tuk karena saat mengulek-ulek cabai, bunyi suaranya “Tuk Tuk Tuk Tuk. “Walaupun makanan ini aslinya berasal dari Batak daerah Tapanuli, tetapi tidak demikian terdengar ketenarannya. Ternyata nama Sambal Tuk Tuk ini juga eksis di masyarakat Jawa yang tinggal di Sumatera Utara. Yang membedakan sambal Tuk Tuk Batak dan Jawa, yaitu Batak memakai campuran andaliman di sambalnya.
Di daerah asalnya, Sambal Tuk Tuk ini biasanya disajikan dengan Ikan Aso Aso atau sejenis Ikan Kembung yang sudah dikeringkan atau Ikan Gadapang yang dibakar lalu dicampur adukkan dengan sambal hingga merata. Sambal Tuk Tuk ini dibuat bukan tanpa alasan. Dibalik nama sambal ini terdapat sebuah cerita asal mulanya. “Masyarakat Tapanuli dahulu kesulitan dalam hal perekonomian sehingga menjadikan mereka lebih hemat dalam mengelola makanan. Hal ini yang membuat Sambal Tuk Tuk yang hanya diulek dan disajikan begitu saja tanpa dimasak sebagai lauk sederhana yang tidak merepotkan. Semuanya juga bukan tanpa alasan mereka hanya mengandalkan lauk tersebut sebagai makanan sehari- hari. Dibalik semuanya terdapat kegigihan orang tua yang menyekolahkan anaknya hingga setinggi-tingginya membuat mereka tidak terlalu memikirkan soal makanan,” ungkap Cahaya seorang narasumber asli Tapanuli Selatan.
Zaman sekarang, Sambal Tuk Tuk tidak lagi dipandang sebelah mata. Banyak orang yang mulai membuat varian tentang masakan Sambal Tuk Tuk ini, seperti buatan keluarga Awal. Istrinya membuat masakan Sambal Tuk Tuk menjadi penggugah selera bagi yang melihatnya. Mengandalkan bahan-bahan rumahan seperti cabai, bawang merah, bawang putih, jeruk nipis, tomat, garam, ikan nila, dan minyak goreng, Istri si Awal membuat sambal yang begitu pedas dan segar ketika dimakan.
“Rasanya sama seperti sambal biasa, hanya saja ini lebih pedas dan segar cabe-nya serta ditambah perasan jeruk nipisnya yang membuat sambal ini semakin joss,” kata Abdul Fatah selaku narasumber setelah merasakan masakan istri si Awal.
Cara membuatnya pun sederhana, pertama ulek cabai terlebih dahulu. Kemudian campurkan bawang merah dan putih. Lalu campurkan garam secukupnya dan masukkan tomat. Kemudian Goreng Ikan Nila yang sudah dibersihkan, lalu taruh di piring dan lumuri ikan dengan sambal yang sudah dibuat. Mudah bukan?
(Redaktur Tulisan: Maya Andani)