Hits: 6

Muhammad Kurniawan

Pijar, Medan. Menjauhi kehidupan modern menjadi tantangan tersendiri bagi Benjamin Cash yang memiliki enam orang anak. Mengisolasi diri dari kehidupan normal orang-orang yang ada di sekitarnya tidak menyurutkan niat Ben untuk terus bisa mengajarkan sesuatu yang berharga dan berguna bagi anak-anaknya. Membeli sebidang tanah di tengah hutan menjadi tujuan utama yang telah disepakati oleh Ben dan juga istrinya Leslie Cash. Supaya bisa membangun sebuah keluarga yang mereka anggap sebagai keluarga super karena bisa bertahan hidup melawan arus kehidupan kapitalisme yang ada di Amerika Serikat.

Film drama-komedi yang ditulis oleh Matt Ross ini merupakan sebuah film yang mengangkat tema tentang keluarga. Film produksi Electric City dan disutradarai oleh Matt Ross sendiri telah mendapatkan berbagai macam penghargaan diantaranya yang bergengsi yaitu di Cannes Film Festival.

Ben Cash oleh (Viggo Mortensen) mendidik anak-anaknya dengan cara yang cukup keras. Dia mengajarkan kepada anak-anaknya untuk memiliki kemampuan  bertahan hidup di alam liar, berpikir kritis, mandiri, memiliki fisik yang kuat dan atletis, serta membimbing mereka untuk tidak bergantung kepada teknologi. Namun yang lebih menarik lagi adalah, mereka tidak mengakui perayaan-perayaan yang biasa dirayakan oleh orang-orang seperti biasa. Mereka memiliki perayaan tersendiri yaitu dengan merayakan “Hari Noam Chomsky”.

Kehidupan keluarga Ben terguncang karena Leslie (Trin Miller) meninggal dunia. Sehingga keenam anak Ben yaitu Bodevan (George Mackay), Kielyr (Samantha Isler), Vespyr (Annalise Basso), Rellian (Nicholas Hamilton), Zaja (Shree Crooks), dan Nai (Charlie Shotwell) terguncang dengan kabar meninggalnya ibu mereka. Pada awalnya hanya Ben yang ingin menghadiri pemakaman istrinya. Namun pada akhirnya dia membawa keenam untuk ikut dengannya ke tempat dimana istri Ben akan di makamkan.

Sial menimpa Ben di saat dia dan anak-anaknya ingin menghadiri pemakaman. Mertua Ben sangat membenci dirinya dan menyalahkan Ben atas apa yang telah terjadi kepada anaknya. Namun sebaliknya, mertua Ben sangat sayang kepada anak-anaknya dan menginginkan cucu-cucunya tinggal bersama kakeknya. Ben yang dianggap tidak becus dalam mengurus anak-anaknya berusaha untuk membawa mereka mengenal dunia.

Kejadian-kejadian lucu kerap kali terjadi karena tingkah laku anak-anak Ben, mereka baru pertama kali keluar dari lingkungan hutan dan masuk ke perkotaan dimana segala sesuatu dianggap baru oleh mereka. Film ini layak di jadikan referensi hiburan keluarga. Karena mengajarkan nilai-nilai dan arti penting dari sebuah keluarga.

Leave a comment