Hits: 5
Pemenang karya tulis puisi Pijar :
Nama : Tias Septilia
Nim : 140406024
Nim : Departemen Arsitektur/Fakultas Teknik
Sejatinya, Kasih, aku tak lagi tau siapa yang harus dikasihani
mimpi-mimpi yang terlanjur lapuk atau opera semu yang berjamur
Di antara barang usang itu, ada diorama berwarna yang tampak nyata
Darinya keluar kupu-kupu bergerak mencipta gelenyar di bawah kulitku
Dan yang kutahu, kupu-kupu tidak menggigit
Ada sepasang gigi yang menancap menembus ulu hati
Ah, kau tahu, Kasih, tak kutemukan barang seekor kupu-kupu di dalam
Hanya kumpulan makhluk bertaring berebut menggerogoti setiap bakal utopia
Dari merekalah suara-suara tengah malam berasal
Mencabuti harapan-harapan yang entah sejak kapan teronggok jauh di dalam sana
Menelan kamuflasemu bulat-bulat, tak ditinggalkan setitik yang bisa kubawa lari
Mereka kian merambat, Kasih
Kali ini kudengar suara-suara dari dalam kepalaku
Tidak, seharusnya mereka tidak tahu tempatku mengabadikanmu
Porak poranda mereka babat habis semua tentangmu
Bahkan genangan air pun iba melihat bercak-bercak asa menetes di atas kepalaku
Semakin kuseka, makin pekat ia menjelma
Tinggal hitungan waktu kau lenyap dibuyarkan serangga-serangga yang berbalik menyerang
Menyisakan aku yang harus membersihkan remah-remah kunyahan mereka
Memburu dengan denting waktu tepat di gendang telinga
Ingatlah, Kasih, kita masih bergerak, dan kan terus bergerak
Dan ketahuilah, aku menolak lumpuh
Sekalipun kau hilang, tak lagi menyatu dalam satu ruang
Aku tak mau menjadi statis, karna kau semakin tak terjamah
Malam-malam kian merayap tanpa yang mewujud kembali
Aku mantap bergerak
Jangan berbalik, jangan berbalik, jangan berbalik
Kudengar rintihan pilu memohon di antara ruang yang kosong
Jangan berbalik, jangan berbalik, jangan berbalik
Jangan
Medan, 02 Oktober 2015