Hits: 12
Arta Elisabeth Purba
Pijar, Medan.Raden Ajeng Kartini adalah seorang pahlawan yang menginspirasi banyak wanita di Indonesia. Melalui semangat, kepintaran dan keberanian yang dimilikinya, ia mampu membawa perubahan yang sangat mendasar bagi kaum wanita di negara ini. Ia adalah sosok pejuang kaum wanita yang lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879. Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun1964tentangpenetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional,sekaligus menetapkan hari lahir Kartinipadatanggal 21 Aprilsebagai hari besar yangdiperingatisetiaptahun.
Kartini merupakan sosok pejuang yang dilahirkan ditengah-tengah keluarga bangsawan. Ayahnya bernama R.M. Sosroningrat merupakan putra dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV, seorang bangsawan yang menjabat sebagai Bupati Jepara. R.M. Sosroningrat merupakan orang yang terpandang sebab posisinya kala itu sebagai Bupati Jepara. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, beliau merupakan anak seorang kiai atau guru agama di Telukawur. Ibu kandung R.A Kartini initidak berasal dari keturunan bangsawan, melainkan hanya rakyat biasa saja.
Peraturan yang dikeluarkan oleh Kolonial Belanda pada waktu itu, mengharuskan bahwa seorang bupati harus menikah dengan kaum bangsawan juga. Ayah Kartini memutuskanmempersunting kembali seorang wanita selain ibunya, seorangwanita yang merupakan keturunan langsung dari Raja Madura bernama Raden Adjeng Woerjan.
Kartini memiliki 10 orang saudara.yang terdiri dari saudara kandung dan tiri. Beliau sendiri merupakan anak kelima, namun merupakan anak perempuan tertua dari 11 bersaudara. Sebagai seorang bangsawan, R.A Kartini juga berhak memperoleh pendidikan. Ayahnya kemudian menyekolahkan Kartini di ELS (Europese Lagere School). Kartini kemudian belajar Bahasa Belanda dan bersekolah disana hingga berusia 12 tahun karena menurut kebiasaan pada saat itu, anak perempuan harus tinggal dirumah untuk dipingit.
Walaupun berada di rumah, R.A Kartini tetap aktif dalam membaca buku dan menulis berbagai macam surat yang ditujukan kepada temannya di Belanda. Kegiatan surat-menyurat yang dilakukan sangat berguna dalam mengembangkan ide-ide dan wawasannya. Melalui surat ini juga ia dapat bertukar pikiran dengan teman-temannya yang berada di luar negeri. Hal ini juga membantunya untuk semakin fasih dalam berbahasa Belanda. Kemudian Kartini mulai tertarik dengan pola pikir perempuan Eropa yang ia baca dari surat kabar, majalah serta buku-buku.Kartini pun mulai berpikir mengenaiusaha-usaha yang dapatmemajukan perempuan pribumi.
R.A Kartini banyak membaca surat kabar atau majalah-majalah kebudayaan Eropa yang disajikan dalam Bahasa Belanda. Di usia yang ke 20, ia bahkan banyak membaca buku-buku karya Louis Coperus yang berjudul De Stille Kraacht,karya Van Eeden, Augusta de Witt serta berbagai roman-roman beraliran feminis yang keseluruhannyamenggunakan Bahasa Belanda.Kartini juga kerap membaca buku karya Multatuli berjudul Max Havelaar dan Surat-surat Cinta.Ketertarikannya dalam membaca berbagai jenis buku membuat beliau memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Ia membandingkan kondisi wanita di Indonesia dengan yang berada di Belanda dari buku yang dibaca.Dari hasil pengamatan, ia mampu melakukan perbandingan antara wanita Eropa dan wanita pribumi. Ia menaruh perhatian pada masalah sosial yang terjadi seperti banyaknya kekerasan, pendiskriminasian, pelecehan secara langsungmaupun tidak langsung dan pengekangan kebebasan.
Dari kasus tersebut timbulkeinginan yang besar untuk memperjuangkan persamaan, kebebasan, otonomi serta kesetaraan hukum bagi kaum wanita.Cita-cita luhur R.A Kartini adalah ingin melihat perempuan pribumi dapat menuntut ilmu dan belajar. Gagasan-gagasan baru mengenai emansipasi atau persamaan hak wanita pribumi dianggapKartini sebagai hal baru yang dapat merubah pandangan masyarakat.
Tulisan-tulisan Kartini tentang makna ketuhanan, kebijaksanaan dan keindahan, peri kemanusiaan dan juga nasionalisme, menjadi bukti kuat bahwa ia merupakan pahlawan wanita dan tokoh nasional yang memperjuangkan emansipasi wanita serta memberikan ide dan gagasannya terhadap perubahan bangsa ini.
Berkat kegigihan, keuletan dan kecerdasan yang dimilikinya, ia mampu membawa perubahan besar pada bangsa ini. Bukti nyata yang dapat dilihat saat ini adalah persamaan kedudukan dengan kaum pria, bahkan posisi jabatanyang lebihtinggidibandingkan dengan kaum pria. Zaman sekarang, wanita dan pria saling bersaing dalam banyak bidang kehidupan.
Ide, pendapat dan suarawanita juga dihargai di depan publik. Kita ambil saja contohnya di dalam dunia pers dan jurnalis yangkini banyak dikuasai oleh kaum wanita, di saat wanita mampu bekerja di media dan memberikan pendapatnya di depan publik.
Tidak ada diskriminasi antara wanita dan pria. Semua ini berkat perjuangan R.A.Kartini yang memperjuangkan adanya kesetaraan antara kaum wanita dengan pria yang dikenal dengan emansipasi wanita.