Hits: 116
Khairullah bin Mustafa Usman
Pijar, Medan.
Nama : Muhammad Ali Jinnah
Tempat/ Tanggal Lahir : Karachi, Provinsi Sind(dulu di India, sekarang di Pakistan), 20 Oktober 1875
Status : anak pertama dari tujuh bersaudara
Nama Ayah : Jinnahbhai Ponja
Ibu : Mithibhai
Nama Saudara : Ahmad Ali; Bunde Ali; Rahmat Ali; Mariyam; Fatima; dan Shireen
Tahun 1894 Jinnah belajar hukum di Lincoln Inn dan lulus 2 tahun kemudian. Tahun 1896 ia mulai terjun ke dunia politik dengan memasuki Kongres Nasional India, organisasi politik terbesar pada waktu itu. Tahun 1913 Jinnah bergabung dengan Liga Muslim India. Tahun 1916 Ali Jinnah terpilih menjadi Presiden di liga ini. Tahun 1918 Jinnah menikah lagi dengan Rattanbai Petit, setelah sebelumnya menikahi Emibai yang mati muda. Tahun 1920 ia berbeda pendapat dengan Mahatma Gandhi juga Jawaharlal Nehru, Jinnah bersitegang dengan negara yang ingin ia bentuk “Pakistan” sampai-sampai ia mengundurkan diri dari kongres. Jinnah pernah mengusulkan 5 propinsi di India untuk wilayah Pakistan, yaitu: Sind; Baluchistan; Punjab; Bengali; juga Assam. Usulan itu tentu ditolak Gandhi. Jinnah merasa frustasi ditambah dengan perpecahan di tubuh Liga Muslim. Ia pergi ke London dan membuka praktik hukum bersama sang adik Fatima.Tahun 1934 Ali Jinnah diminta balik oleh Para Pemimpin Liga Muslim seperti Aga Khan; Choudhary Rahmat Ali; dan Mohammad Iqbal, untuk menyatukan Liga Muslim yang sudah kacau.
Dalam prakteknya menunjukkan tidak hanya Ali Jinnah yang menginginkan berdirinya Negeri Pakistan. Tahun 1930 Dr. Mohammad Iqbal menjelaskan perlunya pendirian Negeri Pakistan bagi Kaum Muslimin. Tahun 1933 Chodary Rahmat Ali mulai menyebarkan pamflet-pamflet tentang berdirinya Negara Pakistan. “jika hanya ada ‘satu india’ yang mengabaikan kepentingan umat islam, dikhawatirkan akan terjadi perang saudara antara umat hindu dan muslim”, kata Ali Jinnah. Tahun 1940 di Lahore, “Resolusi Pakistan” diajukan dan ditolak kongres dan Pemerintah Inggris. Bahkan dikritik oleh para tokoh islam seperti Maulana Abdul Kalam Azad; Khan Abdul Ghafar Khan; Sayed Abul ‘Ala Maududi; dan juga Jamaat e-Islami. Tidak membuat Para Pendiri Pakistan mundur. Karena bagi mereka “rumah orang islam” harus terwujud di anak benua India. Dan tahun 1947 tanggal 16 agustus berdiri Republik Islam Pakistan, uniknya bersamaan dengan berdirinya Republik India. Pakistan terdiri atas 2 wilayah, Pakistan Barat dan Timur. Namun sayang di masa depan Pakistan Timur memisahkan diri hingga menjadi Repulik Bangladesh.
Pasalnya, Ali Jinnah menolak penawaran Gandhi untuk menjadi PM (Perdana Menteri) pertama asalkan tidak memisahkan diri. Ali Jinnah lebih memilih sebagai PM pertama di Pakistan dan menyerahkan penawaran gandhi untuk Jawaharlal Nehru. Cita-cita Ali jinnah tergapai, ia adalah politikus ulung yang pantang surut dan mundur. Ia memang keras kepala hingga menentang penawaran Bapak Kemanusiaan “Mahatma Gandhi”. Ia Lebih memilih berdirinya negeri muslim Pakistan, ketimbang menjadi Perdana Menteri pertama India setelah dijajah Inggris. Dengan penolakan itu, menjadikan ia sebagai Perdana Menteri pertama di negeri barunya. Apapun itu setelah tepatnya setahun merayakan kemerdekaan, tahun 1948 Ali Jinnah menghembuskan nafas terakhir. Rakyat Pakistan berduka ditinggal pergi Bapak Pendirinya, ia bukan hanya seorang pemimpin. Lebih dari itu, sekali lagi ia juga seorang “Bapak”.