Hits: 29

Puspita Oktarinanda Azmi

Judul buku        : Sold: Kisah Tragis Penjualan Gadis Belia di Rumah Bordir

Judul asli           :   Sold: Can She Ever be Free ?

Pengarang        : Patricia Mc Corwick

Penerjemah      : Dian Guci

ISBN                   : 978-602-8672-04-7

Penerbit            : Edelweiss

Cetakan            : 5

Terbit                : Desember 2009

Jumlah halaman  : 324

Kategori          : Novel

 

Pijar, Medan. Patricia Mc Corwick adalah seorang wanita yang tinggal di New York bersama suami dan putranya serta dengan dua ekor kucing. Ia bekerja sebagai seorang reporter investigasi sebelum menjadi penulis lepas bagi beberapa penerbitan termasuk The New York Times, Readers Digest, Parents dan Mademoiselle. Sejak itu Patricia telah menulis tiga buah novel yang ditujukan bagi kaula muda. Dari ketiga novel tersebut, novel SOLD menerima banyak tanggapan di Amerika Serikat dan menjadi finalis bagi National Book Awards 2006.

Buku ini diambil dari kisah nyata tentang penjualan gadis-gadis belia. Patricia melakukan riset di Nepal dan India dengan melakukan perjalanan dari sebuah desa terpencil di Nepal Tengah, dan ia juga menyelinap kedalam sebuah penjara di Kathmandu.

Setiap tahun, ribuan gadis-gadis belia di jual ke seluruh dunia. Salah satu gadis itu bernama Laskhmi yang berumur 13 tahun. Ia berasal dari desa pegunungan Himalaya. Ia adalah seorang gadis desa yang hanya memiliki sedikit pengetahuan. Ketika musim muson datang, bapak tiri Laskhmi menjualnya kepada orang lain tanpa ia ketahui. Bapak tiri Laskhmi berkata bahwa ia akan bekerja dengan seorang majikan di kota. Ia merasa bahagia bisa membantu keluarganya. Dan ia berharap bisa mengirimkan uang khususnya buat Ama dan adiknya untuk membeli baju hangat.

Ketika ia sampai di rumah kebahagian, ada seorang anak lelaki yag bernama Harish. Ia senang membantu para PSK untuk belajar. Ketika Laskhmi dibimbing anak tersebut, ia merasa menjadi murid yang pintar. Ketika ia terus menerus diajarkan oleh Haris, ia mulai akrab dengan PSK yang lain.

Namun, kehidupan buruk datang, dan ia tidak menyadari hal itu. Ia membayangkan rumah kebahagiaan itu adalah rumah untuk para bintang film. “Aku bahagia dapat memakai gaun dan sepatu yang indah, namun aku berfikir bagaimana aku dapat bekerja dengan memakai gaun yang tipis dan sepatu yang membuat kakiku menutup seperti kelelawar ? ”

Beberapa hari kemudian ia sadar, gua yang gelap tersebut adalah buruk baginya. Ketika malam pertama itu terjadi ia baru menyadarinya. Ia mencoba melarikan diri namun tidak berhasil. Sehabis diperkosa, ia dipukuli, mulut gunting menancap di lehernya, rambut tanpa sehelai pun, tubuhnya dipukuli tanpa jarak sedikit pun, badannya berlumuran darah, dan ia dikurung .

Pada akhirnya,setelah lama di kurung, ia rela untuk bekerja lagi karena ia ingin segera keluar dari rumah kebahagiaan dengan membayar semua hutangnya. Dan ia pun merelakan seluruh tubuhnya untuk lelaki yang membayarnya.

Keunggulan dari buku ini adalah mampu mendeskripsikan tentang bagaimana gadis-gadis belia tersebut diperlakukan tidak baik, dan pada penghujung akhir cerita saya sebagai pembaca meneteskan air mata karena penderitaan yang mereka alami. Namun bahasa yang digunakan sedikit agak vulgar, dan di awal cerita sedikit susah untuk dipahami. Namun, itu tidak menjadi masalah karena itu juga membuat pembaca menjadi tertarik dengan cerita tersebut.

Buku ini cocok untuk para wanita khususnya yang masih belia agar tidak mudah percaya dengan orang yang baru dikenal dan juga dapat menjadi pembelajaran untuk para pembaca yang membaca buku ini agar mengetahui keadaan di belahan bumi lainnya.

Novel ini akan lebih baik jika pendeskripsian cerita tidak hanya fokus kepada Laskhmi.  Namun, juga kepada gadis-gadis belia yang lainnya.

Leave a comment