Hits: 157
Hana Anggie / Icha Kumala Dewi
“Di antara orang-orang yang berkeringat dan berdarah-darah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, salah satunya adalah Tan Malaka. Ialah Bapak Revolusi Indonesia. Namun, namanya dibenamkan selama masa Orde Baru karena dianggap berkaitan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).” – hal 58.
Pijar, Medan. Bagi kamu yang ingin menyelami sosok heroik Tan Malaka, maka buku Tan Malaka: Perjuangan dan Kesederhanaan ini bisa menjadi rekomendasi untuk dibaca.
Sesuai judulnya, Tan Malaka: Perjuangan dan Kesederhanaan, kita dikenalkan lebih jauh dengan sosok Tan Malaka yang selama ini dianggap misterius. Buku biografi karya Anom Whani Wicaksana ini menggambarkan lika-liku perjuangan Tan Malaka dalam mewujudkan Republik Indonesia dengan kisah hidup yang dibaluti kesederhanaan.
Buku ini mengupas kisah hidup Tan Malaka secara lengkap, mulai dari awal kehidupannya yang penuh kesederhanaan. Kisah dilanjutkan dengan perjalanan kariernya sebagai aktivis, karya-karyanya, akhir hayat, hingga kisah romansa Tan Malaka yang bertepuk sebelah tangan.
Tan Malaka merupakan pencetus pertama berdirinya Republik Indonesia, jauh sebelum Soekarno dan Mohammad Hatta. Hal tersebut tercantum dalam bukunya yang berjudul Naar de Republiek Indonesia (Menuju Republik Indonesia) pada tahun 1925.
Separuh perjalanan hidup Tan Malaka dihabiskan di luar negeri. Kehidupannya banyak diisi dengan pelarian, pengasingan, dan perburuan. Ia adalah revolusioner yang kesepian. Orang-orang yang pernah bertemu dengan Tan Malaka banyak yang tidak mengenali dirinya, sebab identitasnya ditutupi dengan penyamaran. Ia jarang tampil di muka publik, kecuali lewat tulisan-tulisannya. Keberadaannya cenderung dirahasiakan demi menghindari kejaran para intel.
“Dengan segala kontribusinya tersebut, Tan Malaka sangat pantas dijadikan panutan bagi setiap orang Indonesia. Tidak hanya pemikirannya, aksi nyatanya pun bisa dijadikan inspirasi. Ia mengajarkan kita untuk tidak menuntut kepada Indonesia, melainkan memberi kontribusi yang nyata untuk Tanah Air.” – hal 43.
Tan Malaka digambarkan sebagai sosok yang gigih, memiliki idealisme tinggi, dan berjiwa besar. Ide-ide cemerlangnya dalam membangkitkan dan merevolusi Indonesia menjadikan dirinya sebagai cerminan sosok pemimpin dan politikus yang baik.
Kecerdasan intelektual yang dimiliki membuatnya menjadi pejuang yang rela berkorban demi bangsa Indonesia. Ia banyak berperan dalam organisasi pemerintah dan mendirikan kelompok-kelompok perjuangan yang digerakkan untuk bergerilya melawan kolonialisme.
Gelar kehormatan adat “datuk” yang disandangnya serta pendidikan yang tinggi lantas tidak membuatnya menikmati kemewahan dunia. Ia lebih senang menjalani hidup sebagai aktivis dan berbaur dengan masyarakat proletar, menjadi relawan dengan mengajar, mendirikan, dan mengurus sekolah.
“Pemikiran dan visi Tan Malaka merupakan keistimewaan yang tidak hanya unik pada masanya, tetapi juga penting bagi kita yang hidup pada masa sekarang. Ia mampu menunjukkan pentingnya sikap berani, bahkan ketika kita tidak ada yang menemani. Ia adalah inspirasi tentang kemandirian dan kemajuan.” – hal 51.
Buku setebal 128 halaman ini dikemas dengan bahasa yang ringan sehingga pembaca dapat dengan mudah memahaminya. Banyak nilai-nilai kehidupan yang dapat dipetik dalam buku ini. Bagi kamu yang ingin menyelami sosok heroik Tan Malaka, maka buku Tan Malaka: Perjuangan dan Kesederhanaan ini bisa menjadi rekomendasi untuk dibaca.
(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)