Hits: 21
Alfi Rahmat Faisal
Pijar, Medan. Musik adalah sarana ekspresi diri yang tak terbatas. Dengan musik setiap orang bisa meluapkan rasa senang, marah bahkan kesedihan yang mendalam sekalipun. Namun siapa sangka sebuah lagu tampak mempunyai jiwa dapat yang mengaduk-aduk kesedihan pendengarnya hingga menciptakan cerita dan sejarah sendiri, bahkan tragedi mengerikan.
Minggu yang suram,dengan bayang-bayang..
Aku menghabiskan itu semua..
Hatiku dan aku..
Telah memutuskan untuk mengakhiri semuanya..
Segera akan ada lilin..
Dan doa yang menyedihkan aku tahu..
Biarkan mereka tidak menangis..
Biarkan mereka tahu..
Bahwa aku senang pergi..
Kematian adalah mimpi..
Kematian,aku membelaimu..
Dengan jiwa terakhir dari jiwaku..
Aku akan memberkatimu..
Adalah Gloomy Sunday atau minggu yang suram.Lagu ini diciptakan oleh Reszö Seress ketika dia sedang patah hati karena putus dengan pacarnya. Reszo mengajak mantan kekasihnya untuk kembali menjalin kisah cintanya, namun sang (mantan) kekasih tetap menolaknya bahkan perempuan tersebut melakukan bunuh diri dengan menelan racun sambil memegang surat dari Reszö Seress yang isinya adalah bait-bait lirik “Gloomy Sunday”.
Lagu ini kemudian populer pada tahun 1930-an, setelah terjadi banyak kasus bunuh diri, dan setelah diselidiki ternyata penyebabnya adalah Gloomy Sunday. Sejarah mencatat tahun 1976 sudah lebih dari 100 orang melakukan bunuh diri setelah mendengar lagu ini. Gloomy Sunday kemudian dinobatkan sebagai suicide song atau lagu bunuh diri. Kasus yang paling terkenal adalah kematian Billie Holiday, seorang penyanyi folklore asal Amerika mengaransemen ulang lagu “Gloomy Sunday”dan bunuh diri usai menyanyikan lagu tersebut. Lirik “Gloomy Sunday” sendiri merupakan terjemahan dari bahasa Hungaria yang awalnya berjudul “Szomorú Vasàrnap”.
Dalam dunia musik sendiri, Gloomy Sunday bagaikan emas, banyak musisi yang berebut mengaransemen lagu ini. Sampai saat ini saja tercatat sudah ada 73 versi lagu yang tercatat sudah dirilis, belum lagi yang beredar bebas di internet.
Dari segi lirik, lagu ini memiliki lirik yang dramatis dengan kata-kata puitis yang menunjukkan keputusasaan, kemudian dibalut dengan aransmen musik yang “mencekam” sehingga membangun suasana dan emosi kesedihan yang sangat dalam. Dari segi psikologis, lagu ini mungkin saja menjadi sugesti dalam keadaan tertekan bagi pendengarnya. Selain itu banyak juga yang menganggap lagu ini mempunyai unsur mistis. Apapun itu, yang pasti Gloomy Sunday telah mengalahkan lagu manapun yang pernah dibuat. Lagu ini menjadi icon lagu bunuh diri dengan “penghargaan” lebih dari 100 kasus bunuh diri akibat dari lagu tersebut, plus Reszö Seress sang pencipta.
Well done Reszö…