Hits: 99
Judul Buku : Gus Dur Van Jombang
Pengarang : Heru Prasetya dan Edi Jatmiko
Penerbit : Bunyan
Tahun Terbit : 2013
Tebal Buku : 122 Halaman
Pijar, Medan. Gus Dur “adalah sosok pemimpin yang akan dirindukan Dunia.” Petikan kalimat yang di tulis majalah Time di atas sudah menjelaskan bahwa kehadiran Gus Dur lewat pemikirannya, telah mempengaruhi dunia, terutama Indonesia. Gus Dur adalah sosok kontroversial, tak aneh bila ada yang membenci dan mengaguminya. Misalnya, ketika Gus Dur Memberi perlindungan kepada penganut Ahmadiyah dan mengatakan bahwasannya ucapan “Assalamu’alaikum” bisa di ganti dengan ucapan selamat pagi, siang ataupun sore, banyak yang menghujatnya dan memakinya. Namun di balik semua itu, ia di kagumi banyak orang lantaran integritas, kecerdasan dan kearifannya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.
Sifat dan tingkah laku yang dimiliki Gus Dur tentunya tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui proses panjang. Dan buku karangan Heru Prasetya dan Edi Jatmiko ini akan menjawab semuanya.
Buku Gus Dur Van Jombang ini merupakan bentuk cerita komik yang menampilkan sosok Gus Dur sebagai aktor utamanya. Buku ini berisikan peristiwa kehidupan Gus Dur dari lahir hingga akhir hayatnya. Dalam tulisannya Pengarang mengajak pembaca untuk berpetualang ke masa lalu dan melihat kilas balik semua kisah Gus Dur hingga menjadikannya tokoh yang ulet, tak kenal menyerah dan punya gagasan yang hebat.
Dalam petikan cerita buku ini, terdapat peristiwa-peristiwa yang mengharukan yang nantinya mempengaruhi masa tua Gus Dur. Seperti mata Gus Dur yang rusak, hal ini dikarenakan Gus Dur selalu menghabiskan waktunya untuk membaca, hingga kecelakaan menimpa dirinya, membuat retina matanya rusak. Dokter melarangnya membaca, namun dia tetap membandel dan terus-terusan membaca, hingga retina matananya mengelupas dan membuat matanya buta. Serta tentang adanya skenario pembunuhan Gus Dur. Sebuah Bus yang rencananya membawa Gus Dur tiba – tiba oleng dan tergelincir, namun Gus Dur berhasil selamat, karena dia tidak berada di mobil tersebut. Namun Nuraiyah Istri Gus Dur Lumpuh hingga sekarang dan Ibunya meninggal dunia. Di duga kuat ada motif pembunuhan karena semula Gus Dur yang akan menumpang mobil itu. Pada saat itu Gus Dur merupakan sosok yang paling menentang keras Orde Baru, yang kala itu terkenal dengan bentuk otoriternya. Dan masih banyak lagi peristiwa menarik yang siap menjadi bahan perenungan buat kita.
Kisah Gus Dur dalam bentuk komik ini sendiri, di tulis dengan bahasa yang ringan dan santai hingga mudah diserap dan dipahami bagi semua kalangan. Namun untuk sebuah komik buku ini belum terlalu baik, ini terlihat dari struktur panel gambar terkadang tidak sesuai antara satu gambar dengan gambar yang lain. Fungsinya lebih banyak hanya untuk memperjelas keterangan yang ada di bawahnya. Namun gambarnya cukup jelas maksudnya, hingga tidak membuat bingung pembaca.
Buku ini bagus untuk dibaca karena syarat akan nilai-nilai kebangsaan tentang bagaimana kita menghargai suatu pendapat dan perbedaan, demi terciptanya perdamaian. Karena seyogyanya perdamaian akan tercipta jika toleransi sebagai pondasinya. [RU]