Hits: 7
Medan, Pijar. Air adalah sumber kehidupan. Seperti itulah slogan yang kita dengar sehari-hari, mengingatkan kita mengenai betapa vitalnya air sebagai salah satu unsur paling penting dalam kehidupan. Baik untuk manusia maupun untuk makhluk hidup lainnya. Tanpa air, tidak akan ada kehidupan. Maka menjaga kebersihan air, dan sumber mata airnya adalah tindakan yang paling penting untuk menjaga kehidupan. Mulai dari hal yang paling kecil seperti parit di depan rumah, sungai, rawa, sampai laut. Ironisnya, banyak masyarakat yang sibuk berkoar-koar mengenai kebersihan air namun masih saja membuang sampah ke parit, sungai, bahkan laut.
Sungai adalah sumber air yang paling dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Banyak orang mendirikan pemukiman di pinggiran sungai, melakukan aktivitas sehari-harinya di pinggiran sungai. Mulai dari mencuci baju, mencuci peralatan makan, sampai membuang hajat. Wacana untuk membersihkan sungai pun semakin banyak, semakin banyak orang-orang yang peduli dengan kebersihan lingkungan, khususnya air dan sumbernya.
Ikatan Mahasiswa Manajemen Sumber Daya Perairan (IMASPERA) adalah salah satu dari banyak yang perduli dengan kebersihan sungai. Mereka bekerja sama dengan Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Medan, mengadakan aksi bersih sungai pada Jumat, 28 Juni 2013.
“Kami merasa bersyukur mahasiswa punya rasa sosial yang tinggi, mau bermasyarakat, mau berkotor-kotor demi kebersihan sungai,” ungkap Zulelham, Sekretaris Lurah Tanjung Rejo.
Aksi bersih sungai yang dilakukan oleh IMASPERA ini dilakukan sepanjang sungai kuala batuan, Kelurahan Tanjung Rejo. “Ini merupakan program kerja IMASPERA, harapan kami semoga program ini bisa dilaksanakan tahun depan, secara rutin, dan mungkin ke depannya akan kami lakukan di kampus USU juga” ungkap Albino Panjaitan, Ketua Aksi Bersih Sungai.
Sekretaris Lurah Tanjung Rejo, Zulelham berharap aksi ini bisa dilakukan lagi secara rutin ke depannya, tidak hanya daerah Tanjung Rejo saja, namun bisa di daerah yang lainnya. “Saya setuju dengan aksi ini, semoga ke depannya bisa lebih baik lagi. Saran saya untuk panitia adalah, kalau membersihkan sungai harus pakai sepatu boot, karena banyak kaca yang bertebaran, agar aman, dan kalau bisa harus lebih banyak membawa peralatan seperti garpu sampah dan sebagainya,” ungkapnya sambil tersenyum.
IMASPERA juga melakukan sosialisasi kepada penduduk sepanjang bantaran sungai Kelurahan Tanjung Rejo agar tidak membuang sampang ke dalam sungai, karena kebersihan adalah hal yang sangat rentan bagi penduduk di pinggiran sungai yang tercemar oleh sampah.
“Saya senang sekali dengan aksi bersih sungai yang dilakukan mahasiswa ini. Sungai ini sudah lebih bersih dari sebelumnya. Yah, semoga ke depannya bisa lebih baik lagi,” ungkap Suwarno, pekerja yang tinggal di sekitar sungai Kuala Batuan. [MZ/ESM]