LimitlessTing Event Organizer berkolaborasi dengan Digiclass TV mengadakan sebuah webinar dengan mengusung tema “Kekuatan Skrip dalam Sebuah Konten”. Webinar ini diadakan pada (25/06) melalui platform Youtube dan Zoom.
Setelah menayangkan rekaman pementasan yang diproduksi beberapa pelaku seni, kini tiba saatnya Teater Koma bekerja sama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation mempersembahkan #NontonTeaterDiRumahAja yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube Indonesia Kaya dan laman www.indonesiakaya.com. Kali ini, Teater Koma mempersembahkan rekaman pementasan lakon “Tanda Cinta” pada Sabtu dan Minggu (27-28/06) pukul 15.00 WIB.
Tahun 2020 menjadi tahun yang cukup mengejutkan dengan adanya penyebaran virus Covid-19. Hampir semua bidang pekerjaan merasakan dampak dari penyebaran virus ini, tidak terkecuali para pekerja di bidang industri perfilman Indonesia. Melihat hal ini, Komunitas Young On Top (YOT) Yogyakarta mengadakan sebuah diskusi via Instagram live mengenai “Dampak Covid-19 terhadap perfilman Indonesia bersama Hanung Bramantyo”.
KMB Dhammavaddhana Universitas BINUS mengadakan sebuah seminar virtual (Webinar) dengan mengusung tema “Memperkuat Literasi di Tengah Pandemi”. Diskusi ini diadakan melalui platform Zoom dan disiarkan langsung di YouTube pada Senin (1/6) tepat pukul 15.00 -16.00 WIB.
Diskusi ini diadakan untuk menggiatkan literasi walaupun di tengah kondisi pandemi, mengingat banyaknya berita-berita hoax, judul berita yang clickbait, dan mahasiswa/pelajar yang dituntut lebih aktif serta mandiri dalam belajar di situasi saat ini.
“Hancurkan paham para penindas, sadarlah rakyat sadarlah. Kita akan bangun dunia baru, dunia tanpa penindasan,” penggalan mars Internasional – Eugene Porttier (1871).
Hari ini tepat pada tanggal 30 Maret 1950 adalah hari pertama pengambilan gambar film Darah & Doa atau Long March of Siliwangi yang disutradarai oleh Usmar Ismail. Konon, ini adalah film asli Indonesia yang disutradarai oleh orang asli Indonesia, dan diproduksi oleh perusahaan film milik orang Indonesia, yakni Perfini (Perusahaan Film Nasional Indonesia).
Bicara soal sampah dan penguasa korup seolah tak ada habisnya. Namun, bagaimana dengan kejujuran? Seperti apa rasanya mempertahankan nilai kejujuran pada era di mana ketidakadilan dan ketidakjujuran bisa dengan mudah ditemui di sudut kota mana pun? tentu tidak sesederhana itu. Sama halnya dengan betapa tidak sederhananya mementaskan kembali lakon yang sudah dipentaskan puluhan tahun lalu di era sekarang.