Hits: 50

Dicky Wahyudi

Pijar. Medan. Ustaz Qodrat (Vino G. Bastian) kembali hadir melalui film terbarunya Qodrat 2. Karakter ini sudah memiliki penggemar tersendiri di kalangan penyuka film tanah air. Sekuel dari film Qodrat ini membawa ekspektasi tinggi pada para penggemar sejak kesuksesan film pertamanya yang berhasil mendapatkan 1,7 juta penonton dan beragam penghargaan.

Tayang pada masa Lebaran, Qodrat 2 menjadi salah satu dari lima (5) film lokal yang tengah merebut kursi penonton di libur Lebaran 2025. Film ini bersaing dengan film horor lokal lainnya yang berjudul Pabrik Gula. Kedua film horror ini hadir dengan cerita, nuansa dan unsur horor yang berbeda.

Film yang disutradarai oleh Charles Gozali ini membawa perpaduan unsur yang jarang digunakan dalam film horor tanah air, yaitu penggabungan unsur religi, aksi dan horor. Unsur-unsur tersebut menjadi nilai tambah dari cerita perjalanan Qodrat dalam berkelana menghadapi permasalahan iman dalam dirinya serta orang-orang di sekitarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Melanjutkan film pertamanya, Qodrat harus menghadapi dua iblis, Zhaduq dan Assuala. Kedua iblis ini selalu mencoba menggoyahkan keimanan Qodrat dan sang istri, Azizah (Acha Septriasa) dengan berbagai cara. Petualangan mereka dalam mengalahkan kedua iblis ini, akan berfokus kepada karakter Qodrat dan istri yang hendak memperbaiki kesalahan, dosa-dosa dan penyesalan mereka di masa lalu.

Qodrat 2 Kembali Hadir “Me-Rukiah” Para Penonton Menyaksikan Perjalanan Imannya - www.mediapijar.com
Hubungan emosional Qodrat dan istri
(Sumber Foto: Youtube MAGMA Entertaiment)

Film ini sendiri menghadirkan genre horor religi yang menggetarkan dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran. Penggunaan ayat yang ada memiliki porsi sesuai sehingga tidak terkesan berlebihan. Tidak hanya itu, film ini dapat menampilkan berbagai adegan ibadah yang sangat dekat dengan para penonton.

Rasa takut penonton saat menyaksikan film ini dibangun dengan pendekatan yang berbeda, yaitu melalui ayat suci dan terjemahan ayat yang membuat penonton semakin hanyut dalam emosi yang dibangun. Variasi ayat yang berbeda-beda sesuai adegan yang tengah ditampilkan juga menjadi kelebihan dari sekuel ini.

Qodrat 2 tampak memiliki niat besar dalam menyajikan unsur religi yang tidak hanya menjadi objek pendukung saja. Eksplorasi beragam firman Tuhan menjadi pengingat yang sangat menyentuh, tanpa mengecilkan ayat-ayat yang sering digunakan dalam film horor lain. Biasanya film horor religi Islam sering kali berlebihan dalam penggunaan Ayat Kursi.

Adegan salat tobat menjadi salah satu adegan pamungkas dalam film ini. Charles Gozali menyampaikan pesan spiritual melalui bacaan Iftitah yang merupakan bacaan sunnah dalam salat—dan menjadikannya sebuah hal yang mengharukan kepada para penonton. Penonton seakan diajak untuk ikut merasakan kesulitan untuk bertobat, seperti yang dialami oleh istri Ustaz Qodrat, yakni Azizah.

Adegan demi adegan memperlihatkan bagaimana keimanan karakter-karakter di film ini terus diuji, seperti pertaruhan iman saat Qodrat harus memilih antara mengorbankan keimanannya kepada Sang Pencipta atau dirinya harus rela kehilangan istrinya, setelah anak mereka menjadi korban bengisnya Iblis Assuala dalam menggoda iman Qodrat dan sang istri di masa lampau.

Penggunaan CGI (Computer Generated Imagery) dalam menghadirkan dua sosok iblis, menambah suasana menyeramkan, dan sinematografi film ini sendiri dapat merekam suasana yang hendak dibangun oleh cerita yang berlatar pada tahun 1980-an. Pemilihan tone warna dan pencahayaan yang gelap menambah ketegangan yang ada di film ini.

Selain seram dan menegangkan, rasa yang didapatkan setelah menonton film ini sangat beragam, hubungan karakter suami istri antara Ustaz Qodrat dan Azizah sering memunculkan rasa haru. Beragam adegan sederhana diubah menjadi sangat menyentuh penonton dengan akting dari kedua pemeran utama, Vino G Bastian dan Acha Septriasa.

Karakter-karakter pendukung dalam film ini juga patut mendapatkan perhatian. Dengan porsi yang pas, para pemeran pendukung menambah bumbu-bumbu konflik dan ragam emosi dengan baik serta memperkaya suasana film, bahkan para pemeran figuran juga berakting dengan sangat baik ketika adegan kesurupan masal. Nuansa yang ada dalam film ini juga semakin kaya dengan terdapatnya unsur komedi di beberapa adegan.

Walaupun menggunakan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran, film ini tetap dapat dinikmati oleh penonton dari berbagai latar belakang agama. Segala pertanyaan yang masih belum terjawab dalam film Qodrat dapat terjawab sepenuhnya di film Qodrat 2. Sekuel ini akan tetap dapat dimengerti walaupun penonton belum menyaksikan film pertamanya. Petualangan Ustaz Qodrat masih akan terus berlanjut ke film-film selanjutnya. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi saksi perjalanannya dan menjadi saksi bahwa film horor tanah air mulai hadir dengan ragam cerita dan nuansa berbeda.

(Redaktur Tulisan: Dwi Garini Oktavianti)

Leave a comment