Hits: 32
Farrel Kresna Maruli Sibuea
Pijar, Medan. Umat Hindu kembali memperingati Hari Raya Nyepi sebagai pergantian kalender Tahun Baru Saka pada tanggal 29 Maret 2025. Perayaan ini menjadi tradisi penting bagi umat Hindu, khususnya mayoritas masyarakat Bali yang dimaknai sebagai proses untuk melakukan pengendalian dan evaluasi diri.
Disebut juga Hari Raya Keheningan, perayaan ini memiliki keunikan dan tradisi yang memisahkan diri dari perayaan besar lainnya, yaitu pantangan dalam meramaikan segala bentuk kegiatan di luar rumah selama 24 jam pada hari besar tersebut. Perbedaan ini menjadi kebalikan dari hari besar pada umumnya, dengan rangkaian euforia yang selalu diisi dengan keramaian.
Keunikan dan tradisi tersebut sesuai dengan pemaknaan kata ‘nyepi’, berarti sepi dan sunyi. Dilansir dari idntimes.com, menyatakan larangan untuk keluar rumah berkaitan dengan aturan agama, di mana seluruh umat Hindu diwajibkan melakukan Catur Brata Penyepian atau pengendalian diri yang terdiri dari empat aturan.
Aturan yang pertama, Amati Geni, yaitu larangan untuk menyalakan api atau lampu. Kedua, Amati Karya, larangan melakukan kegiatan fisik atau bekerja. Ketiga, Amati Lelungan, larangan untuk tidak berpergian keluar rumah. Keempat, Amati Lelanguan, larangan untuk mengadakan hiburan atau rekreasi dengan tujuan untuk bersenang-senang.
Aturan-aturan di atas menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat Hindu. Jika terjadi pelanggaran terhadap salah satu aturan, maka berdampak dengan teguran dan sanksi lainnya. Namun, terdapat pengecualian bagi yang dalam keadaan darurat atau kritis akan diperbolehkan untuk keluar rumah.
Atas berlangsungnya perayaan Tahun Baru Saka, Bali sebagai daerah dengan mayoritas penganut agama Hindu, menunda sementara berbagai aktivitas dan akses di luar pada daerah tersebut sebagai wujud penghormatan perayaan Nyepi.
“Yang jelas semua akses ditutup, bisa di stok dulu bahan makanannya di H-1. Untuk internet seluler biasanya juga diputus jaringannya. Kalau wifi biasanya masih bisa,” ujar salah satu akun Instagram @mulajaya.teguh.
Terdapat juga penundaan akomodasi penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali. Dilansir dari regionalkompas.com, mengutip pernyataan Ahmad Syaugi Shahab selaku General Manager Bandara Ngurah Rai, bahwa dalam rentang waktu Hari Raya Nyepi, semua aktivitas pelayanan penerbangan domestik maupun internasional akan dihentikan sementara.
“Selama rentang waku tersebut semua aktivitas pelayanan penerbangan, baik domestik maupun internasional untuk sementara kami hentikan,” ungkap Ahmad dilansir dari regionalkompas.com.
Masyarakat non-Hindu juga diimbau untuk menghargai perayaan Hari Raya Nyepi dengan tidak keluar rumah dan mengundang keramaian, beserta menjaga ketenteraman agar keberlangsungan perayaan dapat terlaksana dengan penuh kedamaian.
(Redaktur Tulisan: Michael Sitorus)