Hits: 68
Suci Say’sah
Pijar, Medan. Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur (PS PPI) Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan pengukuhan kepada mahasiswa angkatan 7. Pengukuhan tersebut dilaksanakan pada Rabu (2/3/22) secara daring via Zoom Meeting.
Listiani Nurul Huda selaku ketua PS PPI USU memaparkan, USU sebagai salah satu perguruan tinggi penerima mandat dari Kemenristekdikti, saat ini telah menghasilkan 185 lulusan dari angkatan 1 sampai 6 melalui jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Saat ini yang sedang terlaksana pengukuhan angkatan VII yang lulus pada semester A tahun ajaran 2021/2022 sebanyak 42 orang jalur RPL.
Rektor USU, Muryanto Amin, dalam kata sambutannya mengucapkan selamat kepada para peserta pengukuhan Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur (PS PPI) angkatan ke–7 Universitas Sumatera Utara yang dilantik pada hari ini.
“Semenjak didirikannya PS PPI USU pada tanggal 10 Februari 2017 lalu, kita sudah menghasilkan lulusan sebanyak 226 orang dalam 7 angkatan. Jumlah tersebut termasuk 42 orang yang akan dikukuhkan pada hari ini. Peningkatan ini patut kita apresiasi dikarenakan hal tersebut menjadikan kepercayaan masyarakat terhadap almamater kita menjadi lebih baik, serta menjadi wadah bagi para praktisi untuk menyempurnakan kekurangan baik dari sisi substansi keilmuan maupun legalitas profesi yang ada di Fakultas Teknik USU,” ucapnya.

(Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ia berpesan kepada para insinyur, baik yang telah dilantik ataupun para alumni, tetap lakukan kontribusi dan jadikan landasan keinsinyuran itu sebagai sebuah bentuk pengabdian dari keilmuan dan kepraktisan terhadap masyarakat serta menjalankan tugas yang baik demi almamater Universitas Sumatera Utara.
Hal senada disampaikan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang diwakilkan oleh Bambang Goeritno selaku Sekertaris Jendral PII. Ia mengatakan bahwa kita sangat bersyukur karena insinyur merupakan sebuah profesi yang memiliki hak istimewa dan kehormatan tinggi dalam menentukan peradaban sebuah bangsa. Sebab wajah dari suatu negara sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas insinyur yang ada di dalamnya.
“Salah satu tantangan keinsinyuran saat ini ialah permasalahan tentang digitalisasi dan automatisasi. Hal ini merupakan permasalahan yang sangat penting di saat para insinyur diharapkan menjadi problem solver di setiap kondisi. Dengan hal tersebut tentunya kita harus sadar dan memiliki kompetensi digitalisasi serta automatisasi yang baik juga karena segala kedisiplinan insinyur membutuhkan kedua hal tersebut,” jelasnya sebagai penutup dalam acara ini.
Adapun rangkaian acara yang telah dilaksanakan, yaitu pembacaan nama peserta pengukuhan, pengambilan sumpah profesi insinyur, pengalungan medali, pemasangan helm, penandatanganan sumpah profesi insinyur, dan penyerahan secara simbolis surat keterangan lulus oleh wakil Dekan 1 Fakultas Teknik, Renita Manurung.
(Redaktur Tulisan: Laura Nadapdap)