Hits: 34

Ghina Raudhatul Jannah

Pijar, Medan. Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia secara resmi menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Keputusan ini diumumkan setelah pelaksanaan Sidang Isbat pada Sabtu (29/3/2025).

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dalam konferensi pers menjelaskan bahwa penetapan tersebut berdasarkan hasil pengamatan hilal yang dilakukan di berbagai titik pemantauan di seluruh Indonesia.

“Pengamatan hilal telah dilaksanakan di berbagai daerah, dan tim pengamat rukyah melaporkan bahwa hilal tidak terlihat. Oleh karena itu, disepakati bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025,” ujarnya.

Idul Fitri 2025, Perayaan di Tengah Polemik - www.mediapijar.com
Hasil sidang isbat disampaikan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar di Gedung Kemenag, Jakarta.
(Sumber Foto: Youtube Official iNews)

Idul Fitri yang identik dengan perayaan dan kebersamaan, tahun ini diwarnai dengan berbagai tantangan yang tengah dihadapi Indonesia. Gelombang demonstrasi menolak Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI), menjadi isu utama yang mewarnai perayaan hari besar umat Islam ini.

Sejak awal Ramadan, ribuan mahasiswa, aktivis hak asasi manusia (HAM), serta kelompok masyarakat sipil di berbagai kota turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan terhadap RUU TNI, yang memungkinkan anggota TNI aktif menduduki jabatan sipil. Sejumlah pihak khawatir kebijakan ini dapat mengancam demokrasi di Indonesia.

Meskipun memasuki momen Idul Fitri, aksi demonstrasi belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Sejumlah kelompok aktivis bahkan telah menyatakan rencana mereka untuk kembali menggelar aksi setelah Idul Fitri. Sebab hingga saat ini, pemerintah dan DPR belum memberikan respons yang memuaskan terhadap tuntutan masyarakat.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Tengah, Khairil Anwar, mengimbau masyarakat untuk tetap memaknai Lebaran dengan semangat berbagi dan kesederhanaan, meskipun situasi saat ini penuh gejolak.

“Demonstrasi yang terjadi bisa jadi merupakan ekspresi kekecewaan masyarakat terhadap berbagai kebijakan, termasuk rencana pengambilalihan jabatan sipil oleh TNI. Namun, jika ditelaah lebih dalam, persoalan ini juga berkaitan dengan kondisi ekonomi. Nilai rupiah terus melemah, harga emas melonjak, pemutusan hubungan kerja semakin meningkat, dan bencana alam terus terjadi,” ucapnya, dikutip dari kaltengpos.jawapos.com.

Di tengah situasi yang tidak menentu, pemerintah mengimbau masyarakat agar tetap menjaga keamanan dan kebersamaan selama perayaan Idul Fitri. Pemerintah juga berharap agar momentum Lebaran dapat menjadi ajang untuk memperkuat persatuan dan solidaritas sosial di tengah tantangan yang dihadapi bangsa.

(Redaktur Tulisan: Michael Sitorus)

Leave a comment