Hits: 27

Theodora Stephanie Laowo

Pijar, Medan. Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Pers Mahasiswa Suara Universitas Sumatera Utara (Suara USU) menggelar pameran seni Express (Exhibition Press Suara USU) 2.0 di Dimigo Cafe, Medan pada Minggu (1/12/2024).

Dengan tema “Show Yourself Through the Art”, acara ini mengusung konsep seni kontemporer yang memadukan elemen tradisional dan modern. Tema ini dirancang untuk memberi ruang bagi individu mengekspresikan diri secara kreatif, sekaligus menjadi medium menyampaikan pesan sosial dan politik yang relevan.

Berbeda dari tahun sebelumnya, Express 2.0 melibatkan karya seniman eksternal, khususnya mahasiswa dan seniman lokal, sehingga memberikan wadah yang lebih inklusif bagi generasi muda untuk menunjukkan karya mereka.

Ghozi selaku Ketua Panitia Express 2.0, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang apresiasi seni sekaligus pijakan bagi seniman muda untuk mengembangkan potensi dan memperluas jangkauan mereka.

“Melalui pameran ini, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya seni lokal dan memberikan peluang bagi seniman muda untuk berkreasi serta berinteraksi,” ujarnya.

Pameran ini menampilkan berbagai karya seni, seperti lukisan, karikatur, foto antik, foto politik, poster isu terkini, hingga infografis. Tak hanya itu, acara ini juga diisi dengan berbagai aktivitas interaktif, seperti Lokakarya Pembuatan Aksesoris Manik-Manik (Handmade Beads Accessories Workshop), Lokakarya Kerajinan dari Pembersih Pipa (Pipe Cleaner Workshop), dan Lokakarya Membatik.

Pameran Seni Express 2.0, Wadah Ekspresi Seni Lokal di Universitas Sumatera Utara - www.mediapijar.com
Salah satu kegiatan Pipe Cleaner Workshop.
(Fotografer: Theodora Stephanie Laowo)

Pengunjung juga dapat menikmati seni pertunjukan, bilik foto (photo booth), serta memory wall tempat mereka bisa menuliskan harapan, ungkapan, atau identitas menggunakan cat dan pena berwarna.

Naura Nabila, salah satu seniman, mengaku bahagia karena karyanya mendapat perhatian lebih luas. “Ini menjadi kesempatan saya untuk dikenal lebih banyak orang dan mengevaluasi karya saya ke depan,” ungkapnya.

Christine May, seorang pengunjung, juga memberikan kesannya. “Pamerannya sangat menarik. Banyak karya seni yang beragam dan kegiatan workshop-nya unik. Suasananya mendukung dan memberikan pengalaman yang berkesan,” ujarnya.

Dengan konsep baru dan kolaboratif, Express 2.0 menjadi wadah ekspresi seni yang inklusif, menyatukan seniman lokal dan masyarakat. Acara ini tak hanya merayakan keberagaman seni, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk terus berkreasi dan mencintai seni lokal.

(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)

Leave a comment