Hits: 23

Siti Farrah Aini / Nur Agustilahmi Nasution

Pijar, Medan. Sejak tahun 1992, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 3 Desember sebagai Hari Penyandang Disabilitas Internasional. Penetapan hari peringatan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang isu disabilitas, memberikan dukungan kesejahteraan bagi penyandang disabilitas, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mereka dalam setiap aspek kehidupan.

Pada tahun ini, dilansir dari laman United Nations, PBB mengusung tema “Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan. Tema ini dibuat sebagai bentuk pengakuan tentang pentingnya peran para difabel dalam menciptakan dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) mengangkat slogan #SetaraBerkarya untuk mendukung kesetaraan berkarya dan kepemimpinan bagi para difabel. Slogan ini sejalan dengan acara peringatan Hari Disabilitas Internasional yang telah digelar sejak tanggal 25 November hingga 3 Desember 2024 di Taman Ismail Marzuki (TIM).

Saifullah Yusuf selaku Menteri Sosial Republik Indonesia, berharap para penyandang disabilitas semakin berdaya dan mandiri pada saat ini dan di masa depan.

“Kita harapkan penyandang disabilitas, kemudian bisa berdaya dan lebih mandiri. Ada tiga hal yang kita sasar, pertama adalah akses kepada kesehatan, akses kepada pendidikan, dan terakhir adalah akses terhadap pekerjaan,” ungkapnya.

Hari Penyandang Disabilitas Internasional 2024: Membuka Ruang Kesetaraan Berkarya bagi Para Difabel - www.mediapijar.com
Peresmian e-Katalog dalam mendukung karya seni para difabel.
(Sumber Foto: Humas Kementrian Sosial Republik Indonesia)

Berbeda dari tahun sebelumnya, pada tahun ini, Kemensos Republik Indonesia juga meluncurkan berbagai inovasi, baik dari pemerintah maupun hasil mitra dengan berbagai institusi, seperti e-katalog yang dapat memamerkan dan memasarkan karya seni lukis para difabel di seluruh Indonesia yang mencakup beragam gaya seni, seperti realisme, abstrak dan ilustrasi. Pemerintah juga sedang membuat sebuah aplikasi bursa kerja online untuk dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang layak bagi para difabel.

Sadikin, salah satu seniman asal Kota Malang yang karyanya ditampilkan di dalam e-katalog, turut menyampaikan rasa gembiranya atas inovasi ini.

“Saya sangat gembira sekali Kemensos dapat memunculkan karya-karya seniman difabel lainnya di e-katalog, dan atas kepedulian pemerintah terhadap masyarakat seperti kami,” jelasnya.

Peringatan Hari Penyandang Disabilitas Internasional 2024 menjadi momentum untuk mendorong seluruh masyarakat agar dapat memperhatikan eksistensi dan mendukung segala bentuk partisipasi para difabel, termasuk dalam hal berkarya, bekerja, dan bermasyarakat. Mari bersama-sama kita ciptakan ruang yang nyaman dan aman bagi mereka yang penuh dengan talenta istimewa.

 

(Redaktur Tulisan: Alya Amanda)

Leave a comment