Hits: 12
Claudita Piesesta Tarigan / Lowla Santa Claudia Manurung
Pijar, Medan. Apakah kamu sering bermain game online? Zaman sekarang, game tidak hanya dapat dimainkan secara langsung, tetapi juga secara online. Dewasa ini, game online menjadi salah satu permainan yang sering dimainkan banyak orang, sebagai hiburan di kala penatnya pikiran dan dunia.
Game online sendiri masih mendapatkan pandangan negatif bagi masyarakat umum. Masih banyak orang yang beranggapan, bahwa bermain game online adalah kegiatan yang membuang waktu dan tidak menghasilkan apa pun. Padahal, beranjak dari ramainya peminat game online melahirkan olahraga jenis baru, yaitu electronic sports (e-sport), yakni olahraga yang dilakukan secara virtual di sebuah permainan.
Salah satu permainan yang menjadi ajang perlombaan e-sport adalah Mobile Legends: Bang Bang atau kerap disebut ML. Mobile legends merupakan game Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) yang pertama kali rilis di Play Store pada tahun 2016.
Permainan ini dimainkan oleh dua tim, dengan satu tim terdiri dari lima orang. Kerja sama tim yang baik serta strategi yang matang, merupakan hal yang harus dimiliki agar dapat mengalahkan musuh. Kedua tim ini akan bersaing dan harus menghancurkan base musuh untuk memperoleh kemenangan.
Mobile legends sendiri memiliki beberapa perlombaan. Salah satu yang dipertandingkan adalah Mobile Legends Professional League (MPL), sebuah perlombaan berskala nasional, dengan menghadirkan tim-tim e-sport dalam negeri untuk merebut kemenangan dan mendapatkan gelar yang disebut dengan Raja Galaksi.
Musim pertama MPL hadir di Indonesia pada tahun 2018. Setiap musim akan berlangsung selama tiga bulan lamanya, dengan sistem yang terbagi oleh beberapa babak, yaitu babak regular season, lalu dilanjutkan dengan babak playoff, jika berhasil lolos maka mendapat kesempatan untuk maju ke babak grand final.
Biasanya, MPL berlangsung dua kali dalam satu tahun. Setiap region diwakilkan oleh dua tim yang terpilih saat grand final untuk maju ke perlombaan pada ajang skala internasional.
MPL Indonesia sendiri telah berlangsung selama 14 musim dan pertama kali dilaksanakan pada 2018 yang dimenangkan oleh Team NXL. Kini, MPL telah berkembang pesat di Indonesia dan memiliki peminatnya tersendiri. Bahkan, menjadi salah satu ajang e-sport yang sangat dinantikan oleh masyarakat.
Selain MPL, mobile legends juga memiliki ajang perlombaan lainnya yang kerap didengar oleh telinga penikmat e-sport, yakni Mobile Legends: Bang Bang World Championship atau M Series. Lomba ini akan menghadirkan perwakilan tiap region, yang akan memperebutkan piala M Series.
Berlangsung sejak tahun 2019, M Series telah dilaksanakan sebanyak lima kali dan diadakan setiap tahunnya. Indonesia pernah menjadi pemenang dalam lomba ini, yakni pada M1 yang berlangsung di tahun 2019. Jika MPL merupakan turnamen berskala nasional, maka M Series merupakan turnamen berskala internasional, yang bertujuan untuk mencari tim terhebat di seluruh dunia.
Pada musim ini, Team Liquid ID berhasil menjadi Raja Galaksi pada MPl Indonesia setelah berhasil mengalahkan Team RRQ pada grand final MPL musim 14. Oleh karena itu, baik Liquid ID maupun RRQ akan menjadi perwakilan Indonesia di ajang M6, yang akan berlangsung di Malaysia pada 21 November hingga 15 Desember mendatang.
(Sumber Foto: warnanusa.com
Ebenhaizer Sianturi, pemain mobile legends, turut menyampaikan pendapatnya untuk tim yang menjadi perwakilan Indonesia pada ajang M6.
“Menurut saya Indonesia tengah diwakili oleh tim terkuat di Indonesia saat ini, yakni TLID dan RRQ, tetapi saya masih belum yakin Indonesia bisa menjuarai M6. Seperti yang kita ketahui bersama, tim-tim dari Filipina itu sangat kuat dan menjadi saingan berat bagi tim Indonesia dari dulu,” ungkap Ebenhaizer.
“Harapannya, semoga tim Indonesia, yakni RRQ dan TLID bisa lebih improve daripada tim Filipina dan sanggup membawa pulang kembali piala M Series, sehingga dapat menjadi negara yang mendominasi mobile legends kembali seperti awal turnamen ini dilaksanakan,” tambahnya.
(Redaktur Tulisan: Hana Anggie)
