Hits: 35
Deswita Fajarani
Pijar, Medan. Apakah kamu salah satu orang yang suka berolahraga? Olahraga merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan manusia untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Ada berbagai jenis olahraga yang bisa dilakukan, mulai dari yang ringan hingga yang ekstrem. Salah satu olahraga yang ekstrem adalah panjat tebing.
Olahraga panjat tebing dilakukan di alam bebas. Selain itu, ada yang didampingi oleh orang yang profesional. Namun, apa jadinya jika olahraga panjat tebing ini dilakukan sendirian alias solo climbing?
Solo climbing merupakan salah satu teknik dalam olahraga panjat tebing, yaitu dilakukan dengan sendirian tanpa bantuan siapa pun. Pemanjat mengandalkan kekuatan dan keseimbangan tubuh tanpa alat pengaman. Untuk melakukannya, perlu persiapan yang sangat matang karena besarnya risiko. Tak hanya itu, olahraga yang satu ini juga harus dilakukan oleh orang yang ahli dan berpengalaman.
Sejarah dari panjat tebing dunia mulai di Pegunungan Alpen kawasan Eropa. Panjat tebing dengan menggunakan tali dikenal pada 1920. Kemudian, 1930 adalah tahun emas panjat tebing di kawasan tersebut.
Di Indonesia, panjat tebing telah dikenal sejak 1960-an. Hingga di tahun 1994 diresmikan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). Pada abad ke-20, olahraga ini bukan hanya dikenal sebagai olahraga yang dilombakan saja, melainkan sebagai olahraga petualangan, pendidikan, rekreasi, dan juga rehabilitasi.
Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin adalah kawula muda Indonesia yang berhasil mengharumkan nama bangsa dengan prestasi. Pada 2021 di perlombaan International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup di Amerika Serikat, mereka berhasil menjadi juara dan memecahkan rekor dunia di ajang tersebut.
Meskipun olahraga ini ekstrem, tentu ada manfaat yang bisa kita rasakan seperti melatih keberanian, melatih sikap tangguh, mengkoordinasikan anggota bagian tubuh dengan baik, melatih insting soal jalur, dan dapat melatih kekuatan tubuh. Manfaat ini dapat kita rasakan jika berhasil melakukannya dengan baik.
Adapun beberapa teknik dasar yang perlu diketahui jika ingin mencoba olahraga panjat tebing yaitu gerakan kaki, merayap, gerakan tangan, crimp tertutup, bridging, laybacking, mantelshelving, jamming, dan lainnya. Bagi kamu yang ingin melakukannya tentu perlu mempersiapkan dan memperhatikan banyak hal, seperti fisik, mental, intensitas latihan, cuaca, bentuk tebing, hingga perlengkapan yang digunakan.
Olahraga panjat tebing merupakan cabang olahraga yang meliputi kecepatan (speed), kesulitan (lead), dan jalur pendek (boulder). Panjat tebing mempunyai risiko keselamatan tinggi karena perlu kemampuan khusus untuk dapat melakukannya.
Olahraga ini cukup rumit dan sangat tidak dianjurkan untuk pemula. Namun, tenang saja! Masih banyak opsi yang mirip dengan olahraga yang satu ini, dimulai dari panjat tebing yang dibantu oleh orang lain sampai dengan panjat tebing yang tidak terlalu curam.
(Redaktur Tulisan: Laura Nadapdap)