Hits: 27
Najla Khairani
Pijar, Medan. Ikatan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Universitas Sumatera Utara (Improdiap USU) kembali melaksanakan Kompetisi Debat Mahasiswa Administrasi Publik 2024. Kegiatan lomba yang diadakan rutin setiap tahunnya ini Merupakan salah satu program kerja dari Divisi Pengetahuan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM). Acara berlangsung di Ruang Teater Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU pada Kamis (30/10/2024) dan di Aula FISIP USU pada Jumat (31/10/2024).
Tahun ini, panitia penyelenggara berinisiatif untuk mengambil tema “Administrasi Publik Sebagai Pilar Transformasi Bangsa”. Tujuannya adalah untuk menegaskan kepada para mahasiswa, khususnya pada program studi Ilmu Administrasi Publik tentang keperluan eksistensi pelayanan kepada masyarakat melalui media digital.
Selain itu, situasi sosial politik Indonesia mengalami reformasi birokrasi setelah pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2024-2029. Isu inilah yang menginspirasi diangkatnya tema ini.
“Latar belakang kegiatan tahun ini sih, sebenarnya didasari karena berbagai perdebatan tentang birokrasi semenjak pergantian Presiden, sehingga mahasiswa Administrasi Publik lebih membuka mata kepada isu-isu politik sekarang,” kata Onida Hutauruk selaku Ketua Panitia Kompetisi Debat Administrasi Publik 2024.
Ada total delapan tim yang mendaftar pada awal seleksi hingga menyisihkan enam tim pada babak penyisihan. Para peserta yang telah menyiapkan argumen dan menunjukkan kemampuan berbicaranya akan dinilai oleh tiga dosen ahli Ilmu Administrasi Publik, diantaranya adalah Muhammad Farhan Rizki, Muhammad Imanuddin Kandias Saraan, dan Franklin Asido Rossevelt.
Setelah melewati babak penyisihan dan babak final, juara pertama diraih oleh Tim Momen, dilanjut oleh Tim Triad Girl sebagai juara kedua, dan Tim Cool People Administration sebagai juara ketiga.
Tim Momen yang beranggotakan Abdillah Adib Hidayat, Jennifer Smith, dan Adelia Jahwa mengungkapkan kesannya setelah berhasil menjadi juara pertama.
“Selama kompetisi, kami sedikit kewalahan karena harus mencari-cari materi debat kami. Namun, saya bangga bisa menjadi pemenang dari angkatan tahun 2023,” ungkap Adib.
Seluruh panitia berharap besar kepada kompetisi debat ini untuk dapat diperlombakan kembali bukan hanya di tingkat program studi, melainkan juga fakultas bahkan universitas.
(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)