Hits: 26
Cindy Nathasya Silalahi
Pijar, Medan. Universitas Sumatera Utara (USU) menyampaikan informasi mengenai delegasi USU menjadi mahasiswa terkreatif pada bidang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Video Gagasan Konstruktif (VGK) dan Riset Eksakta (RE) melalui akun instagram @official.usu (30/8/2024).
Dalam persaingan ketat ini, terdapat alur delegasi USU yang menjadi penilaian penghargaan kreatif pada PKM-VGK/RE. Hal ini meliputi penilaian proposal, seleksi proposal untuk tahap pendanaan, produk yang dihasilkan, laporan kemajuan, laporan hasil, dan presentasi Penilaian Kemajuan Pelaksanaan (PKP2).
Adapun kriteria dalam pembuatan topik dari proyek tersebut ialah pemilihan topik yang relevan dan dapat direalisasikan dalam jangka panjang.
Ketua PKM-VGK, Jasmine Meilana Halim, mahasiswi Teknik Industri, menyampaikan berbagai persiapan untuk mendukung pelaksanaan proyek PKM-VGK yang mereka lakukan.
“Kami melakukan audiensi dengan dinas kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif SUMUT dalam finalisasi konsep gagasan, yaitu museum interaktif untuk menjadikan ulos warisan dunia. Kami juga berkunjung ke beberapa lokasi yang mendukung kegiatan pelestarian ulos di kota Medan, seperti di pajak sentral, galeri ulos sianipar, dan sebagainya,” ujarnya.
Ulos Heritage dan Andalisa Paste merupakan dua tim yang berada pada skema berbeda, Ulos Heritage di bidang VGK sementara Andalisa Paste di bidang RE. Produk yang dihasilkan juga memiliki tujuan yang berbeda pula.
Ulos Heritage merancang sebuah luaran video terkait museum Ulos Heritage sebagai upaya mendukung ulos menjadi warisan dunia. Program ini dilakukan berdasarkan salah satu syarat dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) untuk menjadikan ulos sebagai warisan dunia yang membutuhkan keterlibatan masyarakat luas.
Berbeda dengan Andalisa Paste yang berfokus untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut melalui bentuk pasta gigi tiruan dari kombinasi ekstrak andaliman dan ekstrak kulit markisa.
Sepanjang proses persiapan, baik Jasmine ataupun Ananda menyampaikan beberapa tantangan yang dilewati mereka.
“Tantangan utama selama mengikuti PKM adalah merancang dan melaksanakan ide kreatif dalam waktu yang terbatas, mengatasi berbagai masalah teknis dan administrasi, serta beradaptasi dengan feedback yang diterima dari dosen pendamping dan juri. Bekerja dalam tim juga memerlukan koordinasi yang baik dan pemecahan masalah secara efektif. Namun, tantangan ini mengajarkan kami pentingnya perencanaan yang matang, komunikasi efektif, dan ketekunan,” ujar Ananda Luthfiyyah Husna selaku ketua PKM-RE, mahasiswi Kedokteran Gigi.
Jasmine dan Ananda juga turut menyampaikan harapannya agar semakin banyak mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti program PKM ini.
(Redaktur Tulisan: Kelly Kidman Salim)