Hits: 80
Erna Berliana / Muhammad Farhan
Pijar, Medan. Kamis, 25 November 2021, Indonesia kembali memperingati Hari Guru Nasional (HGN). Sejak 1994, Indonesia resmi memperingati HGN setiap tanggal 25 November. Hal tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 yang dikeluarkan oleh Presiden Indonesia saat itu, Soeharto. Peringatan HGN juga bertepatan dengan tanggal lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang kini genap berusia 76 tahun.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) sendiri per 19 November lalu telah merilis logo serta tema HGN 2021. Dalam peringatan yang ke-27 ini, Kemdikbudristek mengusung tema “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan”. Logo HGN tahun ini juga masih sama dengan logo peringatan tahun sebelumnya yang merupakan karya Teguh Prasangko, pemenang sayembara logo HGN Kemdikbud tahun 2020.
Meskipun menggunakan logo yang lama, bentuk ilustrasi seperti orang, hati, jaringan nirkabel, virus, dan lainnya masih sangat relevan dengan kondisi yang dihadapi saat ini. Logo yang penuh warna juga membangkitkan harapan dan rasa optimis untuk melewati segala tantangan dalam dunia pendidikan.
Selama masa pandemi Covid-19, para guru dihadapkan dengan desakan untuk bisa beradaptasi dengan keadaan terkini. Tata cara pembelajaran yang sebelumnya tatap muka dan secara langsung dilakukan di sekolah, terpaksa harus dilakukan secara daring di rumah saja guna memperkecil potensi terpapar Covid-19.
Peringatan HGN merupakan sebuah bentuk penghargaan dan apresiasi terhadap setiap guru yang ada di Indonesia. Bukan hal yang mudah bagi para guru untuk mendidik muridnya. Situasi pandemi saat ini mengharuskan guru agar dapat beradaptasi dan bertanggung jawab dengan sistem pembelajaran yang mengalami perubahan.
Terlebih lagi, saat ini pemerintah mulai memperbolehkan kembali pembelajaran tatap muka, di mana berarti para guru secara langsung turun untuk mendidik muridnya dan berpotensi terpapar Covid-19. Sebuah pertaruhan besar demi mendidik calon pemimpin bangsa di masa depan. Namun, hal tersebut harus dilakukan mereka, guna mempersiapkan generasi penggerak roda negara ini esok hari.
Ucapan tanpa pamrih dan pahlawan tanpa tanda jasa sangatlah tidak sebanding dengan rasa tulus, waktu, cucuran keringat, dan tenaga yang hadir di setiap kata kala mendidik muridnya. Akan tetapi, tetap saja hanya ucapan terima kasih dan doa yang bisa kami, murid kalian berikan.
Selamat Hari Guru Nasional 2021 dan terima kasih, Guruku.
(Redaktur Tulisan: Tasya Azzahra)