Hits: 34

Alvin Pandia / Ghina Raudhatul Jannah

Pijar, Medan. Menggabungkan kombinasi seni musik dengan gerakan fisik yang terkoordinasi, drumben (drumband) hadir sebagai pertunjukan olahraga yang menampilkan harmonisasi gabungan alat musik perkusi dan tiup di setiap permainannya. Di balik tampilan yang atraktif, olahraga ini menuntut kedisiplinan para pemain dan kerja sama tim yang kuat, dalam membentuk formasi dan berkolaborasi dengan tim.

Ritme musik yang presisi dipadukan dengan formasi dinamis, menjadikan drumben sebagai sebuah kombinasi sempurna antara kekompakan dan kreativitas.  Permainan olahraga ini tak hanya menampilkan esensi keindahan koreografi, tetapi juga memanjakan telinga dengan alunan musik yang dimainkan.

Drumben, yang kini dikenal sebagai bagian dari seni pertunjukan sekaligus olahraga, memiliki sejarah panjang yang menarik. Pada mulanya, drumben lahir bukan dari panggung parade atau kompetisi musik, melainkan dari medan perang. Hal tersebut menjadi alasan, kerap kali drumben dipakai dalam kegiatan upacara resmi militer maupun dalam peringatan hari-hari besar.

Di masa lalu, drum dan alat musik tiup digunakan untuk mengirimkan perintah dan menjaga ritme pasukan selama pertempuran. Seiring waktu, fungsi ini berkembang, menjadikannya sebagai bagian integral dari upacara militer dan akhirnya menjelma sebagai hiburan serta olahraga.

Pada sebuah tim drumben, terdapat beberapa jenis alat musik yang dimainkan oleh anggota. Alat musik perkusi seperti bass drum, snare drum, dan cymbals berfungsi sebagai penjaga tempo dan penghasil irama dasar. Sementara itu, alat musik tiup seperti terompet, trombon, klarinet, dan mellophone, memberikan melodi dan harmoni pada lagu yang dimainkan.

Salah satu aspek paling penting dalam drumben adalah dibutuhkannya kerja sama tim. Setiap anggota tim harus mampu berkoordinasi satu sama lain agar musik dan gerakan mereka dapat berjalan selaras. Ketika tim drumben bergerak di lapangan, tidak hanya musik yang harus harmonis, tetapi formasi dan gerakan mereka juga harus serasi. Kedisiplinan menjadi kunci utama keberhasilan tim drumben dalam mempertahankan ritme dan sinkronisasi.

Selain sebagai sarana hiburan, drumben juga menjadi salah satu ajang kompetisi yang populer. Kompetisi drumben biasanya dinilai berdasarkan beberapa aspek, seperti keakuratan ritme, kreativitas formasi, dan penampilan keseluruhan. Setiap tim berlomba untuk menampilkan harmoni musik yang sempurna, formasi yang kreatif, serta semangat tim yang tinggi di bawah pimpinan seorang gitapati atau mayoret.

Di Indonesia, drumben sendiri pertama kali mulai terorganisir secara nasional sejak 25 September 1977 oleh Yayasan Dharma Wanodya, sebuah perkumpulan drumben di Jakarta yang pertama kali membentuk PDBI (Persatuan Drum Band Indonesia). Hingga kini, olahraga drumben masih dinikmati oleh banyak kalangan.

Mengenal Olahraga Drumben, Kombinasi Harmoni Ritme dan Kerja Sama Tim - www.mediapijar.com
Aksi tim drumband Sumatera Utara dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024.
(Sumber Foto: m.antaranews.com)

Tahun ini, drumben berhasil menjadi bagian dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Tim drumben Sumatera Utara berhasil menorehkan prestasi gemilang lewat perolehan tujuh medali emas dari total 17 nomor pertandingan.

(Redaktur Tulisan: Hana Anggie)

Leave a comment