Hits: 33
Maira Rully Berliana/Nur Jamiah Nasution
Pijar, Medan. Siapa yang menyangka jika di dekat area kampus USU terdapat kafe tersembunyi dengan berbagai keunikan di dalamnya. Berada di Gg. Senina Nomor 11, Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, kafe ini tersembunyi di dalam gang sebelah pemberhentian Trans Metro Deli. Cukup masuk kurang lebih seratus meter saja, kita bisa menemukan tempat nongkrong unik ini.
Beng Handoko selaku pemilik, menceritakan awal mula ia membangun kafe ini. Dia bercerita, sebetulnya ia hanya suka mengoleksi barang-barang klasik. Berbagai barang yang digunakan sebagai daya tarik di kafe ini adalah hasil dari pengumpulannya sejak masih menjadi mahasiswa di tahun 1995.
Kemudian, di tahun 2015 saat usaha kafe sedang booming–booming-nya, dirinya tertarik ingin membuka sebuah kafe. Lantas, terpikirlah untuk membuka kafe yang memiliki ciri khas dengan memanfaatkan koleksi barang-barangnya.
“Awalnya saya hanya hobi mengumpulkan barang-barang antik, lama-lama barangnya semakin banyak. Jadi, saya bingung barangnya mau dibuat di mana, akhirnya saya kepikiran untuk membuat kafe,” tutur Beng.
Konsep kafe ini terlihat begitu unik dan menarik, “Untuk konsep sendiri, sebenarnya tidak ada detail seperti apa, namun saya biarkan idenya mengalir begitu saja hingga berdirilah Kafe Kaleng ini,” tambahnya.
Beng juga menyebutkan, karena kafe miliknya ini identik dengan barang-barang bekas, maka dinamakanlah Kafe Kaleng.
“Nah, kalo barang bekas itu kan identiknya sama kaleng, maka kita kasih nama Kafe Kaleng,” ujarnya.
Kafe ini menawarkan berbagai makanan dan minuman yang pas dengan kantong mahasiswa. Cukup dengan budget Rp10.000—Rp2000 saja, pengunjung sudah bisa menikmati makanan dengan suasana jaman dulu di kafe ini. Meskipun kafe ini tidak terlalu luas, akan tetapi penataan ruangannya terlihat begitu memanjakan mata.
Sejak pertama kali berdiri, kafe ini sudah mengalami banyak perubahan, salah satunya adalah perluasan tempat. Awalnya, kafe ini berasa di garasi rumah Beng, lalu diperluas ke area rumah orang tuanya dan ditambah bagian lantai dua untuk lesehan pengunjung.
Walaupun menggunakan barang lawas yang usianya sudah tua, furnitur di kafe ini masih sangat kokoh, salah satunya adalah meja yang berasal dari mesin jahit. Beberapa contoh barang antik di kafe ini yaitu lampu minyak tanah, piring kaleng, poster kaleng, teko, cangkir, timbangan badan, sepeda, beberapa alat musik, dan masih banyak lagi. Kafe ini juga menyediakan beberapa permainan jadul seperti congkak, ludo, ular tangga, dan monopoli.
Nuansa sejuk juga terasa di dalam kafe ini. Pasalnya, terdapat berbagai tanaman seperti tanaman rambat yang tumbuh secara alami sejak awal kafe ini didirikan. Meskipun suasana di dalam kafe terlihat sangat kuno, pengunjung tidak perlu khawatir dengan masalah kebersihan, karena kafe ini terjaga kebersihannya.
Selain menggunakan beragam barang lama sebagai hiasan, di dalam tempat ini juga terdapat sebuah galeri bernama Galeri Sastro Karyo yang menjual barang-barang antik. Di dalam galeri ini terdapat pakaian adat yang sangat identik dengan pakaian tempo dulu, serta beragam alat elektronik dan hiasan khas tempo dulu yang sekarang sudah langka atau bahkan sulit untuk ditemukan.
Ketika memasuki kafe, pengunjung akan merasakan vibes jaman dahulu, karena pajangan-pajangan di kafe ini sungguh antik. Ingin bernostalgia ke jaman dahulu? Yuk datang ke Kaleng aja!
(Redaktur Tulisan: Hana Anggie)