Hits: 90

Farrel Kresna Maruli Sibuea

Pijar, Medan. Olahraga favorit sepak bola dan bola basket memiliki ciri khasnya masing-masing. Sepak bola bertumpu pada gerakan kaki, sedangkan bola basket lebih bertumpu pada tangan. Sistem permainan yang berbeda dari kedua olahraga ini tentu membutuhkan keterampilan yang berbeda pula. Namun, bagaimana jika kedua permainan bola besar ini dikombinasikan sehingga penggemar dapat melakukan kedua olahraga ini secara bersamaan?

Ide tersebut terealisasikan melalui tangan anak muda Indonesia dalam olahraga yang bernama fullball.

Fullball adalah olahraga baru yang menggabungkan elemen dari sepak bola dan bola basket menjadi satu permainan. Kombinasi kreatif dari kedua olahraga ini memberikan pilihan baru bagi banyak orang untuk mencoba olahraga dengan sistem permainan yang terasa familiar sekaligus unik.

Pertama kali terjun dalam dunia olahraga pada tahun 2022, fullball dikembangkan oleh Rizky Arief Dwi Prakoso bersama teman-temannya. Berkeinginan untuk mengukir olahraga yang unik, para pemuda ini berdedikasi untuk menggabungkan elemen sepak bola dan bola basket menjadi satu.

Setelah menggabungkan ide-ide dari para pemuda inovatif, terlahirlah olahraga hibrida yang bernama fullball. Pada awalnya, Rizky dan teman-teman hanya memanfaatkan alat seadanya saja seperti bola voli, karena pada saat itu belum terlintas ide untuk membuat bola khusus permainan fullball. Begitu juga dengan papan target yang masih menggunakan tripod yang dilekatkan di atas gawang.

Sebelumnya, olahraga ini terbilang masih belum begitu populer. Namun, pada Mei 2023 popularitas fullball menjulang ketika beberapa mahasiswa di Taiwan memainkan olahraga ini dalam kompetisi antar kampus yang digelar oleh Persatuan Pelajar Indonesia. Sejak saat itu, keberadaan fullball berkembang menjadi daya tarik baru bagi banyak orang.

Sistem permainan fullball terbagi menjadi dua tim yang beranggotakan lima pemain dengan perannya masing-masing.  Peran para pemain terdiri dari hustler (penjaga gawang dan target), midlane (posisi di depan hustler membantu dalam pertahanan, mengontrol bola, mengatur serangan), sidelane (posisi berada di sayap sebagai penghubung serangan dan pertahan), dan frontliner (posisi dekat dengan pertahanan lawan sehingga membutuhkan pemain dengan akurasi terbaik).

Teknik permainan dari olahraga ini terbilang unik, seperti pada penggunaan bola fullball. Pemain dapat menggabungkan paradigma dua olahraga, yaitu menggiring menggunakan tangan serempak dengan menendang bola menggunakan kaki untuk mencetak skor.

Fullball memiliki beberapa aturan yang harus dipahami, terdiri dari tip off yaitu pembukaan oleh wasit dengan melempar bola pada titik tengah lapangan. Kemudian throw in yang mana pemain memasukkan bola jika keluar dari sisi kanan dan kiri lapangan, begitu juga dengan corner throw yakni memasukkan bola ke sudut lapangan jika keluar dari arah tersebut.

Jika terjadi pelanggaran di luar hand zone lapangan, maka terjadi free throw dan dilanjutkan dengan melempar bola dari arah terjadinya pelanggaran. Kemudian penalty kick akan diterapkan apabila terdapat pelanggaran di dalam hand zone lapangan. Dua pemain akan bertugas sebagai pelempar dan penendang, salah satunya akan melempar bola kepada teman tim penendang yang menunggu di titik penalti.

Meskipun menjadi olahraga yang baru meluncur, fullball dapat menarik perhatian banyak orang melalui gaya permainan yang familiar, tetapi dengan sentuhan baru. Kombinasi antara dua olahraga favorit memberikan wadah bagi banyak orang untuk mencoba olahraga baru ukiran anak muda Indonesia satu ini.

(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)

Leave a comment