Hits: 42
Mutia Rahma
Pijar, Medan. Permainan catur dalam bahasa Sansekerta berarti empat, di mana terdapat empat sudut pada papan permainan. Permainan ini ada sejak zaman di mana negara-negara masih dalam bentuk kerajaan. Tidak salah jika permainan ini merupakan suatu perwujudan dari simbol kerajaan dalam setiap bidak catur yang dimainkan. Di India kuno, permainan catur dimainkan oleh empat peserta yang berada pada setiap sudut papan catur. Hal ini tentu berbeda dengan permainan catur modern di mana permainan catur hanya dimainkan oleh dua orang. Dilangsungkan di atas papan dengan delapan lajur dan delapan kotak, berwarna hitam dan putih secara berselang-seling dengan 16 buah bidak disusun berbaris secara khusus dan 1 kotak ditempati 1 bidak. Di bagian terdepan barisan disusun 8 buah pion. Di belakangnya masing-masing 2 benteng, 2 gajah, 2 kuda, 1 menteri atau ratu, serta 1 raja.
Akhir dari permainan ini adalah ketika salah satu pemain mencapai posisi skak mat. Hal ini bisa terjadi bila raja terancam dan tidak bisa menyelamatkan diri ke petak lain. Tidak selalu permainan berakhir dengan kekalahan, karena bisa terjadi pula peristiwa seri atau remis di mana kedua belah pihak tidak mampu lagi meneruskan pertandingan karena tidak bisa mencapai skak mat. Peristiwa remis ini bisa terjadi berdasarkan kesepakatan maupun tidak. Salah satu contoh remis yang tidak berdasarkan kesepakatan tetapi, terjadi adalah pada keadaan remis abadi. Keadaan remis yang lain adalah keadaan pat, di mana yang giliran melangkah tidak bisa melangkahkan buah apapun termasuk raja, tetapi tidak dalam keadaan terancam skak.
Olahraga merupakan aktivitas yang penting untuk kesehatan jasmani dan rohani, olahraga dipercaya dan telah dibuktikan dapat mengatasi berbagai permasalahan di bidang kesehatan. Catur berkaitan erat dengan perkembangan kemampuan otak. Otak adalah organ yang penting didalam tubuh, semua fungsi kerja tubuh kita baik sadar ataupun yang tidak sadar dipengaruhi oleh otak.
Permainan catur disebut juga olahraga karena permainan ini memiliki manfaat terhadap kinerja otak manusia. Karena banyak penelitian yang sudah dilakukan dan membuktikan bahwa catur mampu meningkatkan IQ (Intelectual Question). Tidak hanya IQ, SQ (Spiritual Question) yang membangun spirit mental dan menumbuhkan motivasi dalam diri bisa ditingkatkan dalam bermain catur. Ketika bermain catur, pecatur dituntut untuk konsentrasi tingkat tinggi, karena setiap langkah yang dilakukan oleh pecatur harus dipikirkan secara matang. Apalagi ketika lawan sudah mulai membaca arah permainan dan mengacak-acak permainan kita. Tentu pecatur dituntut untuk fokus agar keluar dari masalah yang dibuat lawan dan harus bisa membalikkan keadaan dengan menciptakan serangan-serangan untuk menyudutkan lawan. Dalam permainan catur juga dituntut agar membayangkan keadaan-keadaan selanjutnya, inilah skill yang harus terbentuk oleh pecatur untuk dapat menciptakan ide-ide baru yang menunjukkan kreatifitasnya. Seorang pecatur harus berfikir secara logis, karena setiap bidak catur memiliki langkah yang berbeda maka pecatur harus mampu memikirkan langkah nya secara logis agar langkah yang dilakukan bisa menyudutkan lawan dan bukan menjadi serangan balik ke diri sendiri. Hal itu juga yang membuat seorang pecatur lebih peka sekaligus mempertajam daya ingat seorang pecatur terhadap langkah-langkah yang dilakukan musuh. Selain itu, permainan catur juga membuat kemampuan analisis meningkat serta mencegah resiko alzheimer.
Manfaat-manfaat permainan catur tersebut membuat tidak sedikit orang ingin mendalami permainan ini sebagai profesional. Belum lagi, image pecatur yang digambarkan sebagai ‘Jenius’, membuat orang-orang tertarik dengan permainan catur. Namun memang, catur bukanlah olahraga pasaran yang memiliki idola seperti olahraga lain. Ini dikarenakan catur ditandingkan tidak dalam keadaan hiruk-pikuk penonton, malahan menurut aturan baru dari PERCASI (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) bahwa ketika telepon genggam berbunyi, langsung dinyatakan kalah. Ini pula yang mengaitkan permainan catur dengan sifat individualis dan introvert seorang pecatur. Walaupun banyaknya manfaat catur untuk perkembangan otak, tetapi jangan sampai individualis yang terbentuk pada pertandingan catur membentuk sifat egois dalam diri.