Hits: 1374

Sri Muliana

Pijar, Medan. Di Indonesia, terdapat beragam kue tradisional yang memanjakan lidah dengan cita rasa rempah yang kaya. Setiap daerah di Indonesia memiliki kue khasnya sendiri, salah satunya adalah kue bugis yang terkenal.

Kue bugis adalah kue tradisional yang lembut dan kenyal. Kue yang juga dikenal sebagai mendut di Jawa ini terbuat dari kulit tepung ketan, dengan isi kelapa parut dan gula merah. Kue ini berbentuk bulat dan biasanya diisi dengan kelapa parut serta gula merah. Ada juga variasi lain yang menggunakan ubi, labu madu, wortel, atau mawar sebagai isian.

Biasanya, kue bugis disiram dengan kuah santan kental dan dibungkus dengan daun pisang. Kue ini merupakan jajanan pasar yang enak dan gurih, dengan tekstur lembut di luar dan sensasi rasa manis di dalam.

Asal-usul kue bugis sering menjadi perdebatan di kalangan masyarakat Indonesia. Ada yang mengatakan bahwa kue ini berasal dari Betawi, sementara yang lain menyebutkan bahwa kue bugis berasal dari Sulawesi. Untuk mengetahui kebenarannya, kita perlu mencari informasi mengenai asal-usul sebenarnya dari kue bugis.

Setelah di telusuri lebih dalam, ternyata kue bugis ini berasal dari suku Bugis, salah satu suku terbesar di Indonesia, terutama ditemukan di daerah Sulawesi Selatan. Nama “bugis” sesuai dengan asal-usul kue ini. Kue ini juga memiliki peran penting dalam budaya Bugis dan sering disajikan dalam berbagai acara adat dan perayaan.

Asal-usul kue Bugis dapat ditelusuri hingga zaman yang sangat lama. Konon, kue ini telah ada sejak abad ke-17 dan awalnya digunakan dalam upacara adat seperti pernikahan, kelahiran, atau penerimaan tamu istimewa. Namun, seiring berjalannya waktu, kue ini menjadi camilan favorit yang sering disajikan dalam berbagai acara, termasuk perayaan hari raya dan kegiatan keagamaan.

Asal-usul yang kaya ini menjadikan kue bugis sebagai bagian tak terpisahkan dari kebudayaan Bugis. Rasanya yang lezat dan peran pentingnya dalam perayaan tradisional, membuatnya menjadi hidangan yang sangat dihargai oleh masyarakat Bugis. Kue bugis memiliki rasa manis dengan aroma pandan yang khas, dan teksturnya yang lembut membuatnya populer di seluruh Indonesia.

Tidak hanya lezat rasanya, tetapi bentuknya yang unik juga menarik minat kita pada kuliner yang satu ini. Bentuk segitiganya yang khas memiliki makna dan sejarahnya sendiri. Bentuk tersebut melambangkan simbol kekuatan dan keberanian, yang sangat dihargai oleh masyarakat Bugis. Selain itu, bentuk segitiga juga melambangkan gunung, yang merupakan simbol penting dalam budaya Bugis yang kaya akan pegunungan dan keindahan alam.

Bentuk segitiga ini ternyata juga memiliki kegunaan praktis. Bentuknya memudahkan kita untuk menggenggam dan memakan kue ini dengan tangan, tanpa perlu menggunakan alat makan tambahan. Hal ini membuat kue bugis menjadi camilan yang nyaman dan praktis, untuk dinikmati dalam berbagai kesempatan. Jadi, bentuk segitiga dari kue bugis tidak hanya memiliki makna simbolis, tetapi juga memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam menikmatinya.

(Redaktur Tulisan: Hana Anggie)

Leave a comment