Hits: 34

Adelima Patricya

Pijar, Medan. Pickleball merupakan salah satu cabang olahraga baru yang hadir di Indonesia.  Meskipun begitu, cabang olahraga ini telah memiliki banyak peminat sejak pertama kali diperkenalkan. Bukan tanpa alasan, hal ini karena olahraga pickleball mudah untuk dipelajari, unik, dan cocok untuk dimainkan berbagai kalangan usia.

Pickleball pertama kali ditemukan oleh tiga orang ayah bernama Joel Pritchard, Bill Bell, dan Barney McCallum pada tahun 1965. Mereka merupakan penduduk dari Bainbridge Island, Washington. Perkenalannya ke Indonesia sendiri dibawakan oleh Jeff Van Der Hulst, ambasador International Federation Pickleball (IFP) yang datang ke Fakutas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (FIO UNJ) pada 14 April 2019.

Dengan kepopuleran yang terus meningkat, akhirnya Indonesia Pickleball Federation (IPF) resmi menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada Maret 2023. Keanggotaan ini menandakan bahwa pickleball resmi menjadi olahraga yang diakui di Indonesia.

Keunikan dari pickleball terletak pada cara bermainnya yang menggabungkan tiga unsur olahraga yaitu tenis, bulu tangkis, dan tenis meja/pingpong. Sama seperti ketiga olahraga tersebut, tujuan permainan ini adalah mencetak poin dengan cara memukul bola melewati net hingga lawan tidak dapat mengembalikannya.

Permainan dimulai dengan salah satu pemain melakukan servis bola terlebih dahulu ke area lawan melewati net. Servis dilakukan dengan cara memukul bola secara diagonal melintasi lapangan dengan tangan di bawah pinggang layaknya servis pada permainan bulu tangkis. Kemudian, bola perlu memantul sebelum lawan dapat memukulnya kembali melewati net.

Pemain akan mendapatkan poin jika lawan tidak dapat mengembalikan bola. Perolehan poin juga akan didapat pemain jika lawan memukul bola di zona non-volley. Area non-volley ini terletak pada jarak sekitar dua meter dari net.

Olahraga ini dapat dimainkan secara tunggal maupun ganda. Pemain atau tim pertama yang mencapai 11 poin dengan unggul 2 poin dari lawan akan memenangkan permainan. Jika pemain atau tim mencapai skor 11 tanpa keunggulan 2 poin, maka permainan berlanjut hingga salah satu pihak mencapainya.

Dari segi lapangan, lapangan pickleball memiliki ukuran lebih kecil daripada lapangan tenis. Dimensi lapangannya mirip dengan lapangan bulu tangkis ganda. Lapangan pickleball berbentuk persegi panjang dengan ukuran 6,5 meter x 14,5 meter. Ukuran net setidaknya 7 m dan 22,5 cm dengan tinggi minimal 75 cm. Net harus terbuat dari kain jala dengan pita putih yang mengikat di bagian atas.

Alat-alat yang digunakan dalam olahraga ini adalah dayung (paddle) yang menyerupai bet dan bola plastik dengan lubang di permukaannya.

Nah, tidak hanya unik dan menarik untuk dimainkan, pickleball ini memiliki banyak manfaat bagi fisik maupun psikis. Secara fisik, pickleball dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular, membakar kalori, meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh, meningkatkan keseimbangan dan koordinasi, serta meningkatkan kesehatan tulang. Bermain pickeball juga dapat mengurangi stress, meningkatkan mood, serta meningkatkan fungsi kognitif.

Indonesia telah menjadi tuan rumah dalam kompetisi World Pickleball Championship 2023, tepatnya di Sanur, Bali. World Pickleball Championship 2023 diikuti oleh 594 atlet dari 20 negara, di antaranya Australia, China, Singapura, Malaysia, Thailand, Amerika Serikat, Filipina, India, Hong Kong, Korea Selatan, dan Jerman.

Selain menjadi tuan rumah, Tim Pickleball Indonesia juga baru saja meraih medali dalam ajang WPC Series 2024 Pickleball Asia Open di Phuket, Thailand. Pasangan Dwi Mahendra Putera dan Bagus Adam mendapatkan medali emas nomor Ganda Putra. Sementara itu, pada nomor Ganda Putra Open, Dwi Mahendra Putera yang berpasangan dengan Martin mendapatkan medali perunggu.

Dengan popularitas dan perkembangan yang terus meningkat, diharapkan pickleball dapat semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia. Jika mencari olahraga baru yang unik dan menarik, pickleball dapat menjadi pilihan yang tepat untuk dicoba.

(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)

Leave a comment