Hits: 148

Jenni Sihombing

Pijar, Medan. Jika biasanya olahraga hoki dilakukan di daratan, maka beda halnya dengan Underwater Hockey. Olahraga ini merupakan pemekaran dari olahraga hoki yang pada umumnya dimainkan di daratan seperti lapangan es terbuka atau lapangan rumput.

Olahraga unik satu ini sebelumnya telah diperkenalkan sejak 1950 di Inggris oleh Alan Blake. Walaupun terdengar sedikit asing bagi kebanyakan orang, ternyata olahraga ini telah memiliki cukup banyak penggemar baik dari kalangan pria bahkan wanita sekalipun. Di Indonesia sendiri, olahraga ini memiliki sebuah komunitas bernama Jakarta Underwater Hockey Club (JUHC). Bahkan pada tahun 2019 silam, tim Underwater Hockey putra dan putri Indonesia telah berhasil meraih medali perak dan perunggu di ajang SEA Games 2019.

Dalam permainannya, olahraga satu ini sama halnya dengan olahraga hoki pada umumnya. Tujuan untuk memenangkan olahraga ini adalah dengan mencetak gol sebanyak mungkin ke gawang lawan. Hanya saja, dalam Underwater Hockey biasanya akan dimainkan tanpa adanya penjaga gawang. Bola yang digunakan dalam olahraga ini juga memiliki perbedaan dengan bola yang bisanya dipakai di daratan. Apabila umunya bola hoki terbuat dari kulit maka khusus bola untuk olahraga air ini dibuat dari bahan aluminium yang dilapisi karet dengan berat sekitar 1,2 kg sampai 1,8 kg.

Karena dimainkan di dalam air, para pemain dalam olahraga ini memang diwajibkan memiliki kemampuan berenang yang baik dengan teknik skin diving atau selam dangkal. Di samping itu, para pemain juga harus memiliki kemampuan menahan napas yang cukup lama agar tidak berulang kali naik ke permukaan untuk mengambil napas. Karena hal tersebut pulalah olahraga ini biasanya dimainkan dalam waktu 15 menit.

Setiap timnya terdiri dari 10 orang dengan 6 di antaranya sebagai pemain inti dan 4 pemain cadangan. Setiap tiga menit sekali para pemain cadangan akan bermain menggantikan pemain inti. Sejalan dengan penjelasan tersebut, para pemain juga diharapkan melakukan komunikasi antar tim dengan menggunakan bahasa isyarat.

Pada umumnya permainan ini dilakukan di dalam sebuah kolam berukuran 20 × 25 meter dengan kedalaman dua sampai tiga meter. Bagi negara-negara yang memiliki musim dingin, permainan ini juga sering kali dilakukan di bawah lapisan es pada sebuah kolam maupun danau yang membeku. Jika permainan hoki di bawah air terbilang ekstrem maka bermain di bawah lapisan es dengan air yang sangat dingin dan posisi badan terbalik sepertinya akan sangat memacu adrenalin saat bermain permainan yang satu ini. Hal ini diakibatkan pemain harus cekatan mengambil napas ke bagian lapisan es terbuka setiap 30 detik sekali.

Olahraga yang ekstrem dan unik seperti ini tentunya harus dilakukan oleh para profesional yang telah berlatih dan menggunakan peralatan sesuai standar serta diawasi oleh tim medis yang siaga guna meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.

(Redaktur Tulisan: Muhammad Farhan)

Leave a comment