Hits: 34

“So kiss me and smile for me, tell me that you’ll wait for me, hold me like you’ll never let me go”

Adinda Amelia Putri Br Tarigan/ Shafna Jonanda Soefit Pane

Pijar, Medan. Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan sepenggal lirik di atas. “Leaving On A Jet Plane” merupakan lagu karangan seorang musisi Asosisi Musik Country, John Denver, pada tahun 1966. Lagu ini kemudian dinyanyikan kembali oleh Paul, Peter, dan Mary dengan versi mereka pada Oktober 1969. “Leaving On A Jet Plane” berhasil meraih peringkat pertama di Billboard Top 100 dan menjadi satu-satunya lagu ciptaan Denver yang pernah menduduki chart Billboard Top 100.

Dilansir dari oldtimemusic.com, “Leaving On A Jet Plane” dipersembahkan John Denver untuk sang kekasih, Annie Martell, pada saat mereka sedang menjalani hubungan jarak jauh.

Denver yang berada di Cadangan Angkatan Darat AS dikerahkan menuju ke Vietnam, yang mana pada masa itu merupakan masa-masa mengerikan dalam sejarah Amerika Serikat. Lagu ini dibuat karena Denver merasa sedih harus berpisah dari Annie. Untuk melampiaskan rasa sedihnya, Denver akhirnya menulis lagu tersebut.

“All my bags are packed, I’m ready to go”

(Semua tas saya sudah dikemas, saya siap berangkat)

 

“I’m standin’ here outside your door”

(Aku berdiri di depan pintumu)

 

“I hate to wake you up to say goodbye”

(Aku benci membangunkanmu untuk mengucapkan selamat tinggal)

 

“But the dawn is breaking, it’s early morn”

(Tapi fajar telah menyingsing, ini sangat pagi)

 

“The taxi’s waiting, he’s blowin’ his horn.”

(Taxi sedang menunggu, dia membunyikan klaksonnya)

 

Penggalan lirik di atas menceritakan mengenai seseorang yang telah siap untuk berangkat, tetapi masih merasa berat untuk meninggalkan orang yang ia cintai. Bahkan ketika ia hendak berpamitan dengan kekasihnya sebagai bentuk perpisahan, waktu juga tidak bisa bekerja sama dengan baik. Kekasihnya masih tertidur dan ia tidak tega membangunkannya hanya untuk mengucapkan selamat tinggal.

“Kiss me and smile for me, tell me that you’ll wait for me.”

(Cium aku dan tersenyumlah untukku, katakan padaku bahwa kamu akan menungguku)

Ia menginginkan kepastian dari kekasihnya, bahwa dia akan tetap berada di sana menunggunya hingga ia kembali. Seseorang tersebut perlu mendengar kekasihnya akan tetap selalu mencintainnya walau ia tidak hadir di kehidupan sang kekasih.

“I’m leavin’ on a jet plane”

(Aku pergi dengan pesawat jet)

Kata pesawat jet digunakan sebagai penanda akan kepergian yang jauh. Kalimat berpergian dengan menggunakan pesawat jet umumnya akan memberikan kesan perjalanan yang penuh kegembiraan. Namun, hal tersebut tidak berlaku dalam lagu ini. Terdapat rasa sedih yang ia rasakan ketika akan menjalani hubungan jarak jauh dengan kekasihnya.

“Leaving On A Jet Plane” telah mencapai 15 juta views di YouTube dan sudah di-cover oleh banyak orang di platform yang sama. Lagu ini juga telah digunakan di beberapa film, salah satunya Armageddon yang rilis pada tahun 1998 yang dinyanyikan kembali oleh Chantal Kreviazuk.

(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)

Leave a comment