Hits: 23
Syarifah Natasyah Adelia / Fatin Faiza Siregar
Pijar, Medan. Tahun 2000-an menjadi tahun yang baik untuk musik Indonesia. Banyaknya kreatifitas dalam dunia musik membuat telinga masyarakat dimanjakan setiap harinya. Mulai dari penyanyi solo baru, girlgroup, boyband, hingga grup musik. Grup musik yang terdiri dari tiga hingga empat orang ini mengandalkan vokal mereka untuk menarik perhatian masyarakat. Salah satunya adalah GAC.
GAC adalah nama grup yang berasal dari Gamaliel, Audrey, dan Cantika. Perjalanan grup yang terbentuk pada tahun 2010 ini tidaklah mudah. Berawal dari dua bersaudara, Gamaliel Krisatya Tapiheru dan Georgita Audrey Helena Tapiheru yang dari kecil mencintai musik. Hobi mereka tersebut hanya mampu mereka salurkan di kanal Youtube.
Meskipun begitu, kedua saudara ini mampu menarik perhatian banyak orang melalui lagu-lagu yang mereka nyanyikan kembali. Seperti lagu berjudul “Telephone” yang dinyanyikan oleh Lady Gaga. Cover lagu tersebut membuat mereka berhasil mencapai 2 juta penonton.
Hingga akhirnya pada tahun 2009, formasi GAC semakin lengkap dengan hadirnya Cantika di hidup mereka. Mengawali karir dengan video cover lagu Lady Gaga, membuat mereka mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat Indonesia.
Perjuangan GAC tidak sampai di situ saja. Banyak lika-liku yang harus mereka lalui. Melalui label Sony Music Entertainment mereka berhasil memperkenalkan “anak pertama” mereka yaitu “Ingin Putus Aja”. Meskipun sudah banyak yang mengenal mereka pada dunia maya, nyatanya untuk menyentuh hati setiap masyarakat tetap harus dengan kekuatan ekstra.
Lagu-lagu berikutnya terus dikeluarkan agar suara mereka tetap didengar. Hingga akhirnya lagu “Bahagia” benar-benar membawa kebahagiaan dalam kehidupan musik ketiga anak muda tersebut.
Layaknya seorang musisi, kreatifitas tidak akan pernah ada habisnya. Perasaan nagih akan selalu ada ketika dapat menghasilkan karya yang diminati oleh masyarakat. Galih & Ratna, Berjalan Tanpa Kaki, Senyuman dan Harapan, Suara, hingga lagu terakhir Kesalahan yang Terindah.
Kesuksesan yang telah mereka raih nyatanya membawa mereka pada satu akhir. Tahun 2019 seakan menjadi tahun yang buruk bagi Troops, sebutan untuk pecinta GAC. Pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah terakhir kalinya penikmat musik Indonesia dapat mendengar keseiramaan melodi dari ketiga anak muda ini.
Ya, konser yang bertajuk “The Goodbye Stage” adalah panggung persembahan terakhir grup ini untuk musik Indonesia. Bernuansakan putih, GAC membawa penikmat musik untuk mengenang awal-awal mereka berjuang hingga di posisi sekarang. Meskipun begitu, GAC tidak menyatakan bahwa mereka bubar, namun hanya vakum sejenak.
“Kami melihat proses vakum sejenak ini sebagai proses pendewasaan, pembelajaran, serta sebagai ruang untuk kami bertiga dapat mengambil keputusan bagi diri kita sendiri,” ucap Gamaliel pada media sosialnya.
Nama GAC juga sebenarnya dipersiapkan agar ketiga personil ini dapat berjalan sendiri-sendiri. Hal ini diperjelas oleh Cantika pada salah satu wawancaranya di Kantor Sony Music Entertainment Indonesia.
Maka, ketika pengumuman vakumnya GAC, ketiga personil ini masing-masing mengeluarkan karya mereka dengan ciri khas masing-masing. Seperti Audrey yang mengeluarkan lagu berjudul “Daisy” dan disusul oleh Cantika dengan “Start Over”.
Meski membawa nama sendiri, nyatanya masing-masing dari mereka tetap memberikan dukungan layaknya saudara. Bahkan, media sosial GAC tetap menyampaikan karya-karya yang telah dikeluarkan oleh mereka.
“Oleh karena itu, kami mau mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya terhadap semua orang yang bertahun-tahun telah menjadi saksi perjalanan kami. Mendukung dan membantu kami bertumbuh sebagai pekerja seni dan sebagai manusia,” tutup Gamaliel pada kanal Instagram miliknya.
GAC terus berharap, vakumnya mereka dapat membawa mereka ke arah kreatifitas yang lebih baik lagi hingga akhirnya dapat menyapa industri musik dengan gaya yang baru.
#seeyousoonGAC
(Redaktur Tulisan: Widya Tri Utami)