Hits: 56
Alya Ridzki Nazahwa
Pijar, Medan. Pada 28 September 2023, Netflix merilis sebuah film dokumenter tentang kasus yang sempat menggemparkan Indonesia pada tahun 2016, yaitu kasus kopi sianida. Film yang berjudul Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso ini mengungkap detail-detail kontroversial dari insiden tersebut, termasuk penyelidikan hukum, dampak sosial, dan perjalanan persidangan.
Produksi ini memperkenalkan penonton pada tokoh-tokoh kunci yang terlibat dalam kasus tersebut. Yang termasuk di dalamnya Jessica Wongso yang menjadi tersangka, Mirna Salihin yang menjadi korban tragis, serta pihak-pihak seperti Otto Hasibuan sebagai pengacara Jessica, Edi Darmawan Salihin sebagai Ayah Mirna, dan pihak lainnya yang memberikan kesaksian penting dalam persidangan.
Dengan narasi yang teliti dan wawancara eksklusif, produksi ini membantu menggali lebih dalam cerita di balik tragedi ini dan memberikan sudut pandang yang beragam tentang kasus yang kembali hangat diperbincangkan oleh masyarakat. Melalui film dokumenter ini, penonton dapat menyoroti aspek yang tersembunyi dalam tragedi tersebut.
Film dokumenter ini memaparkan secara mendalam perjalanan kasus Jessica Wongso, dimulai dari awal penyelidikan hingga momen penjatuhan hukumannya. Dalam durasi yang menghadirkan detail, kita dapat merasakan ketegangan yang terjadi selama persidangan serta kontroversi seputar kasus ini.
Peran media dan opini publik dalam kasus kopi sianida juga merupakan salah satu aspek yang patut disorot. Pada awal kasus, Jessica Wongso sangat dipengaruhi oleh pandangan negatif masyarakat dan media, yang secara signifikan merusak citranya. Namun, dengan kehadiran film dokumenter ini, banyak dari masyarakat yang mengalami perubahan pandangan.
Sudut pandang yang lebih luas dan mendalam tentang kasus tersebut memungkinkan penonton untuk melihat sisi yang belum terungkap dan berpotensi meruntuhkan pemahaman awal mereka. Dengan demikian, film ini juga menjadi sebuah alat yang kuat dalam memperbaiki citra Jessica Wongso dan memicu perubahan dalam opini publik seputar kasus tersebut.
Selama perkembangan kasus Jessica Wongso, media massa memiliki peran dalam pembentukan opini publik. Pemberitaan yang intens dan sensasional seringkali memengaruhi cara masyarakat melihat kasus tersebut. Terkadang, hal ini berdampak pada keadilan proses hukum.
Film dokumenter ini juga menyoroti bagaimana berbagai media meliput kasus ini dan bagaimana berita tersebut memengaruhi masyarakat. Selain itu, film ini juga menggambarkan bagaimana media memiliki kekuatan untuk mengubah arah alur sebuah cerita. Ketika film ini rilis dan bukti baru muncul, film ini memainkan peran penting dalam menyoroti perubahan dan memperjelas wawasan yang sebelumnya kabur.
Seiring dengan pengungkapan bukti-bukti dan fakta-fakta yang belum terungkap, banyak penonton yang awalnya skeptis menjadi terbuka terhadap sudut pandang yang berbeda. Mereka mulai merasakan keraguan yang mungkin terabaikan dalam proses hukum awalnya, dan banyak yang mulai mempertanyakan narasi yang dominan di media.
Secara keseluruhan, film dokumenter ini merupakan contoh nyata bagaimana media visual dapat menjadi alat yang kuat untuk mendidik dan membuka pikiran. Dengan menyajikan informasi yang lebih lengkap, film ini berhasil memengaruhi perubahan dalam perspektif masyarakat seputar kasus Jessica Wongso, juga menjadi sebuah pengingat tentang pentingnya menjaga prinsip-prinsip keadilan dalam sistem hukum.
(Redaktur Tulisan: Alya Amanda)