Hits: 56

Hana Anggie / Marcheline Darmawan

Pijar, Medan. Perhelatan pembukaan Piala Dunia FIFA 2022 sukses digelar pada Minggu, 20 November 2022 di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar. Memimpin pembukaan, aktor kawakan Amerika—Morgan Freeman berdialog dengan seorang pemuda Qatar—Ghanim Al Muftah. Ghanim sontak menyita perhatian publik kala ia melantunkan surah Al-Hujurat ayat 13. Sebuah rekor yang menghebohkan karena untuk pertama kalinya ayat Al-Qur’an terdengar di seremonial pembukaan ajang olahraga dunia paling bergengsi itu.

Lantas, siapa sebenarnya Ghanim Al Muftah hingga sosoknya bisa membuka Piala Dunia FIFA 2022?

Ghanim Muhammad Al Muftah lahir pada 5 Mei 2002 di Doha, Qatar. Ghanim adalah seorang aktivis disabilitas yang menginspirasi orang banyak melalui konten akun Instagram dan kanal Youtube-nya. Namanya sendiri sudah cukup tersohor di Qatar.

Pemuda yang kini berusia dua puluh tahun itu terlahir dengan kondisi langka yang disebut sebagai caudal regression syndrome. Dikutip dari sehatq.com, caudal regression syndrome adalah kelainan bawaan langka yang disebabkan perkembangan tidak normal pada ujung bawah tulang belakang yang disebut caudal. Keadaan ini menyebabkan pengidapnya terlahir dengan keadaan tanpa tubuh bagian bawah.

Alih-alih menggunakan kursi roda sebagai alat bantu gerak, Ghanim lebih suka memanfaatkan tangannya untuk menggantikan fungsi kaki. Saat menjadi pembicara di acara TEDxQatarUniversity pada 2018 silam, Ghanim menyampaikan bahwa saat ia lahir, Tuhan telah melimpahkan banyak berkah untuknya. Salah satunya ialah kekuatan pada tangannya. Ia ingin setiap berkah yang telah diberikan dimanfaatkan sebaik mungkin.

Semasa kecil, Ghanim banyak mendapatkan perundungan di sekolahnya. Banyak murid mengolok-oloknya. Bahkan, orang tua murid lain melarang anak mereka bermain dengan Ghanim. Sedih dan kesal, Ghanim pernah meminta ibunya untuk balas memarahi mereka, tetapi sang ibu tidak pernah melakukannya. Dengan bijak ibunya mengajarkan Ghanim cara membela diri yang benar, yaitu membalas dengan perkataan yang baik dan tetap tersenyum.

Dibesarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang membuat Ghanim tumbuh menjadi pribadi yang lembut dan memiliki mental yang kuat. Ia tidak gampang termakan amarah bila ada orang yang mencacinya.

Melansir laman ghanimalmuftah.org, diketahui lelaki yang berkeinginan menjadi seorang Paralympian ini hobi melakukan berbagai olahraga ekstrem, di antaranya scuba diving, skateboard, dan panjat tebing. Ia konsisten berlatih dan tidak menjadikan keterbatasan fisiknya menjadi batas dari kemampuannya.

Di usia yang masih muda, Ghanim telah menjadi duta besar berbagai kegiatan, dari Youth Ambassador of the Paralympics Athletic World Champions pada 2015, Ambassador of Goodness and Humanity by RACA Qatar, hingga Piala Dunia tahun ini. Ia juga meraih penghargaan Young Entrepreneur 2017 untuk bisnis yang dikelolanya, Gharissa Ice Cream.

Keteguhan, keuletan, serta tekad kuat yang Ghanim miliki mengantarkannya pada pencapaian-pencapaian yang luar biasa. Sosoknya merepresentasikan semangat juang yang tinggi berhasil menjadi teladan bagi banyak orang. Alasan inilah yang menarik perhatian pihak FIFA sehingga ia dijadikan sebagai Duta Piala Dunia FIFA 2022.

Hingga kini, Ghanim aktif membagikan konten-konten di media sosial dan menjalankan bisnisnya. Kegiatannya yang produktif dan semangat juang yang tinggi sangat menginspirasi khalayak yang melihat sosoknya. Di samping itu, ia juga sedang mengejar gelar sarjananya dengan mengambil jurusan politik di salah satu universitas di Inggris demi mewujudkan mimpinya menjadi diplomat. ya!

(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)

Leave a comment