Hits: 93
Anggi Yessika Situmorang / Jennifer Francesca
Pijar, Medan. MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) 5B Politeknik Negeri Medan (Polmed) telah menyelenggarakan pameran seni dengan tema “Bebas Berekspresi” di Cannu Coffee & Eatery pada Sabtu (19/11/22).
Pameran seni berjudul Eleftheria Art ini memamerkan lebih dari seratus kreasi mahasiswa berupa lukisan, digital art, kerajinan tangan, serta hasil fotografi yang tidak hanya diperoleh dari Kota Medan, tetapi juga kota-kota lainnya seperti Pematang Siantar dan Banda Aceh.
Acara ini dimulai dari pukul 14.00 WIB hingga 22.00 WIB dan diiringi beragam jenis pertunjukan seperti live painting, live mural, gelar wicara (talkshow), live performances, hingga permainan berhadiah.
Selain rangkaian kegiatan tersebut, para pengunjung juga bisa membeli baju bekas serta rajutan topi dan tas yang bisa dilihat secara langsung proses merajutnya. Panitia juga menyediakan wadah bagi pengunjung yang ingin melukis pada kanvas atau membuat kerajinan tangan dari pernak-pernik.
Shindy Ardira selaku ketua panitia Eleftheria Art mengungkapkan bahwa acara ini dilaksanakan untuk memenuhi tugas praktik semester 5 program studi MICE. Ia menyatakan bahwa mereka membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk mempersiapkan acara ini.
“Untuk pameran art ini sendiri sudah terkenal di mata anak-anak Kota Medan dan banyak para anak Kota Medan yang memiliki karya seni bagus, tetapi kurang exposure, dan kami di sini untuk mewadahi mereka agar mau mengekspos setiap karya mereka,” jelasnya ketika ditanya tentang alasan mereka memilih untuk menyelenggarakan pameran seni ini.
Shindy juga menerangkan bahwa awalnya karya seni yang ditampilkan pada pameran ini hanya dikhususkan untuk warga Kota Medan. Banyaknya minat dan antusias dari luar Kota Medan membuat mereka akhirnya memutuskan untuk menampung karya seni dari kota-kota lain juga.
Salah seorang pengunjung Eleftheria Art, Meliana Veronika, mengungkapkan bahwa ia tertarik untuk hadir karena ingin melihat kreasi-kreasi yang akan dipamerkan, tetapi lokasi pameran tersebut dinilai kurang dapat mengimbangi karya yang dinilainya unik itu.
“Menarik, sih, cuma (sebagian) tempatnya aja kurang, karena kayak kurang aesthetic gitu, kayak di belakang rumah kesannya. Tapi kreatif, sih. Serem tapi unik,” ujar Meliana.
Pada malam harinya, acara ini turut dimeriahkan oleh penampilan dari solois Nartok dan beberapa grup musik lokal kota Medan seperti Why Bunny Why, Didi and Friends, dan MeFouus.
Pengunjung tampak antusias mengikuti rangkaian acara. Terlihat dari banyaknya pengunjung yang berswafoto dengan hasil karya yang telah dipamerkan dan mengunggahnya ke media sosial masing-masing.
(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)