Hits: 53

Umniyatiy Nurul Atqiya / Chairunnisa Asriani Lubis

Pijar, Medan. Dalam rangka menekan alokasi BBM bersubsidi, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) berkolaborasi dengan Kantor Berita Radio (KBR) dalam mengadakan gelar wicara (talkshow) dan webinar dengan tema “Pengendalian BBM Bersubsidi Tepat Sasaran di Wilayah DKI Jakarta”. Acara yang berlangsung melalui Zoom ini diselenggarakan selama dua hari, yakni Media Briefing pada Senin (7/11/22) dan Dialog Publik pada Selasa (8/11/22).

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperluas pemberitaan tentang pengendalian penggunaan BBM bersubsidi tepat sasaran, khususnya wilayah DKI Jakarta.

Pada sesi Media Briefing, Bimo Bramantyo Murti selaku Direktur KBR dan Tulus Abadi selaku Ketua Pengurus Harian YLKI hadir sebagai pembicara. Bimo menyampaikan bahwa BBM bersubsidi merupakan isu penting dan berharap media lain  juga berkontribusi mengangkat isu ini untuk meningkatkan literasi masyarakat mengenai BBM bersubsidi.

Penyampaian materi oleh Tulus Abadi dalam talkshow dan webinar YLKI-KBR melalui Zoom Meeting pada Senin (7/11/22). (Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi)

“Isu ini merupakan bagian yang sangat dekat dengan KBR karena kami sering mengangkat isu ini dalam pemberitaan. Ini penting karena terkait dengan keberlangsungan hidup manusia. Sebagai bagian dari media Indonesia, kita ingin menekankan kepada masyarakat untuk tidak mudah termakan hoax. Jadi kami berharap rekan – rekan media disini bisa ikut berkontribusi untuk mengangkat isu ini dan terus meningkatkan literasi masyarakat seluas mungkin di Jakarta maupun di Indonesia mengenai isu ini,” ucapnya.

Tulus kemudian berpendapat bahwa pengendalian BBM bersubsidi harus menganut pada nilai-nilai tertentu. Secara hak misalnya, masyarakat harus menggunakan BBM sesuai dengan kapasitasnya.

“Pengendalian BBM bersubsidi memang suatu keniscayaan. Harus dilakukan secara ideologis, teologis, regulasi, sosial ekonomis, dan ekologis. Orang yang menggunakan mobil bagus lalu memakai BBM kualitas rendah itu artinya mengambil sesuatu yang bukan haknya. Kalau sudah punya mobil bagus, BBM-nya juga harus yang berkualitas dong. Ini harus kita gaungkan sesuai mandat dan Undang – Undang tentang energi,” tuturnya.

Sesi Dialog Publik di hari kedua dihadiri oleh beberapa narasumber, di antaranya Luckmi Purwandari (Direktur Pencemaran Udara KLHK), Maopang Harahap (Direktur Pembinaan Usaha Migas), Syafrin Liputo (Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta), serta sederet selebgram tanah air seperti Tifani Hernang, Nadhea Tanj, dan Henry Chan.

Tifani sebagai pembicara muda menyampaikan harapannya agar masyarakat dapat memanfaatkan transportasi umum guna menghemat penggunaan BBM.

“Saya harap kita bisa lebih cermat dalam menggunakan BBM. BBM berpengaruh signifikan terhadap polusi kota – kota besar di Indonesia. Jadi kita sebaiknya gunakan secara bijak. Salah satunya adalah optimalkan transportasi umum,” katanya sekaligus menutup acara.

(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)

Leave a comment