Hits: 880
Anggun Anggryani Tobing
Pijar, Medan. Berdasarkan kebijakan Universitas Sumatera Utara (USU) per September 2022, Repositori USU diberlakukan akses tertutup (closed access). Repositori sendiri menjadi tempat penyimpanan skripsi, disertasi dokter, makalah dosen, dan tesis magister. Melalui kebijakan tersebut, akses yang disediakan pada repositori hanya menampilkan bagian abstrak saja.
Setelah penutupan akses, belum ada penjelasan lebih lanjut dari pihak Perpustakan USU bagaimana cara mahasiswa yang belum melakukan registrasi untuk mengakses repositori. Bagi para mahasiswa yang ingin mengakses dapat melakukan sign in apabila sudah pernah melakukan registrasi di website repositori.usu.ac.id.
Namun, kebijakan tersebut menimbulkan pro kontra di kalangan mahasiswa semester akhir dan alumni. Mahasiswa akhir atau mahasiswa semester 7 merasa kebijakan ini menjadi hambatan mereka untuk mencari referensi. Hal itu dikarenakan, semester ganjil ini menjadi masa di mana para mahasiswa semester 7 untuk mengajukan judul skripsi mereka kepada program studi masing-masing.
“Repositori harusnya bisa jadi acuan kita untuk membuat skripsi. Aku sendiri saat ingin mengajukan judul langsung membuka repositori untuk referensi. Namun, kendalanya mahasiswa cuma bisa melihat judul serta abstraknya saja. Cukup menjadi hambatan sih karena awalnya pengen juga untuk lihat isi skripsi kakak tingkat sesuai judul yang mau diambil biar referensi lebih banyak,” jelas Nafissa yang kini menjadi mahasiswa semester 7
Sementara alumni USU sangat setuju dengan adanya kebijakan yang telah ditetapkan tersebut. Hal itu dapat dilihat dari Intagram @usulibraryofficial banyak komentar dari alumni yang setuju dan merasa senang dengan adanya kebijakan tersebut meminimalisir terjadinya plagiarisme terhadap skripsi mereka.
“Di satu sisi saya akan senang bila karya ilmiah saya dikutip orang lain selama mereka mencantumkan sumber dan penulisnya adalah dari karya saya. Tapi, di satu sisi saya juga setuju bahwa karya ilmiah harus dilindungi dari plagiarisme. Untuk mencegah plagiarisme yang mungkin dikhawatirkan oleh rekan-rekan alumni, pihak pengelola repositori bisa mengunci akses copy file sehingga datanya hanya bisa dibaca saja, tidak bisa disalin,” ungkap Romi Girsang alumni Ilmu Komunikasi tahun 2007.
Mahasiswa berharap ada solusi lain yang bisa diambil oleh pengelola repositori seperti menautkan informasi skripsi yang ada di repositori tersebut apakah tersedia di perpustakaan departemen, perpustakaan fakultas atau di perpustakaan universitas. Sehingga, mahasiswa yang sedang mencari referensi dapat dengan mudah mencarinya di tempat yang telah disediakan.
(Redaktur Tulisan: Naomi Adisty)