Hits: 45
Putri Romawani Simanjuntak
Pijar, Medan. Garis Literasi merupakan sebuah organisasi yang baru saja diresmikan oleh kepala program studi (prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) pada (22/4/2024).
Organisasi yang berada dibawah naungan Ikatan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (Imajinasi) USU ini memiliki tujuan untuk meningkatkan literasi media di kalangan mahasiswa. Tak hanya itu, Garis Literasi juga dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk ikut serta menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya literasi media.
Adi Sipayung selaku mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2020 sekaligus pendiri dan pemimpin dari organisasi ini mengatakan bahwa ia termotivasi mendirikan Garis Literasi supaya dapat menjadi organisasi literasi media yang benar-benar berasal dari prodi Ilmu Komunikasi.
Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa setiap kegiatannya dapat diikuti oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi dari angkatan 2021 sampai 2023. Adapun lokakarya (workshop) akan diselenggarakan guna memperkenalkan organisasi Garis Literasi ini.
“Rencana di pertengahan Mei akan dilakukan workshop untuk memperkenalkan Garis Literasi kepada seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi dan kemudian akan dilanjutkan dengan open recruitment bagi mahasiswa yang ingin bergabung menjadi anggota di organisasi ini,” ujarnya.
Garis Literasi juga menetapkan beberapa divisi yang dapat diikuti oleh mahasiswa di antaranya adalah Eksternal Affairs, Creative Media, Riset and Development, dan Staff Resource Development.
Eksternal Affairs merupakan divisi yang menangani bidang kehumasan dan kerja sama, sedangkan Creative Media adalah tim kreatif yang mengurus desain konten maupun sosial media. Berikutnya, Riset and Development (RnD) berperan sebagai divisi yang akan mengurus kegiatan pengabdian masyarakat dan pembuatan karya tulis ilmiah yang juga menjadi rencana kegiatan Garis Literasi. Sementara itu, divisi Staff Resource Development (SRD) akan menjadi staf yang mengurus kegiatan ikatan (bonding) internal anggota.
Organisasi ini dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan tersebut. Tak hanya itu, selain melakukan pengabdian dan karya tulis, Garis Literasi juga akan melaksanakan berbagai campaign untuk menarik minat mahasiswa.
Hasil kegiatan yang dilaksanakan pun akan dipublikasikan melalui akun Instagram dan TikTok @garisliterasi.usu.
Adi mengungkapkan harapannya untuk Garis Literasi agar dapat memberikan energi positif dan berguna bagi masyarakat maupun mahasiswa yang tergabung di dalamnya.
“Garis Literasi berupaya untuk memberikan energi positif bagi mahasiswa dan masyarakat. Setiap mahasiswa yang bergabung harus berkembang bersama dan mendapat hal baru melalui organisasi ini,” ungkap Adi.
(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)