Hits: 398
Laura Nadapdap
Pijar. Medan. Setiap tahunnya, tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Memasuki 12 tahun peringatannya, batik kian eksis di berbagai kalangan, tak terkecuali kaum milenial. Ragam aksi mereka tunjukkan di media sosial dalam memeriahkan momen anual ini.
Di Instagram, tak sedikit anak muda unjuk diri dengan batik. Melalui unggahan di feed, insta story, atau reels, mereka tampil dengan padu padan kain batik. Lewat unggahan itu pula, kaum milenial meramaikan tagar #haribatiknasional.
Hal tersebut ditunjukkan oleh salah satu pengguna Instagram dengan nama akun @minni_gunawan. Dalam unggahan video singkatnya, ia memperlihatkan eksistensi batik yang selalu keren dan bisa digunakan dalam momen apa saja. Mulai dari momen formal hingga momen santai. Paduan batik yang dijadikan rok, celana, kardigan, atau terusan dapat dijadikan pilihan untuk tetap kekinian. Melalui keterangan videonya pula, ia mengajak kita untuk bangga berbatik.
Selain tampil dengan outfit batik, banyak hal lain dilakukan pengguna Instagram dalam memeriahkan Hari Batik Nasional. Di antaranya dengan mengunggah twibbon disertai foto terbaik mereka, mengadakan perlombaan outfit of the day menggunakan batik, ataupun sekadar mengunggah poster ucapan bertema Hari Batik.
Tak jauh berbeda dengan para milenial di Instagram, pengguna Tiktok turut memeriahkan peringatan Hari Batik Nasional. Salah satunya pemilik akun @brushedbyirene. Ia menunjukkan transformasi riasan wajah dengan berbagai motif batik, yaitu batik parang asal Solo, batik truntum asal Solo, batik megamendung asal Cirebon, batik Bali, dan batik gajah oling asal Banyuwangi.
Kolom komentar video berdurasi 31 detik itu pun dibanjiri dengan beragam tanggapan dari warganet yang terkagum dengan kontennya. Irene, sang pemilik akun mengaku, pembuatan video itu memakan waktu lebih dari 40 jam.
Antusiasme para milenial di tanah air terhadap batik yang ditunjukkan di media sosial memperlihatkan bentuk perwujudan dari tujuan peringatan Hari Batik Nasional, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk sadar akan batik, mengembangkan, serta melestarikannya. Sebagai satu-satunya batik yang diakui sebagai warisan budaya di dunia, sudah sepantasnya seluruh masyarakat Indonesia bangga berbatik dan tetap menjaga eksistensinya di tanah air bahkan mancanegara.
(Redaktur Tulisan: Tasya Azzahra)