Hits: 61
Deswita Fajarani
Pijar, Medan. Saat ini, kesehatan mental menjadi topik primadona yang banyak diperbincangkan khususnya bagi para remaja. Untuk itu, Stunica BEM IKM FKUI, yaitu sebuah komunitas mahasiswa kedokteran dari Program Internasional Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengadakan kegiatan talkshow dan workshop bertajuk “Peran Identitas Diri pada Kesehatan Mental” pada Minggu (12/09/21) pukul 12.30 WIB melalui Zoom meeting.
Kegiatan ini dibuka oleh Salma Kyana sebagai moderator, dilanjutkan dengan pemaparan materi dari dua narasumber yang berpengalaman yaitu Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, Sp.KJ (K) dan dr. Fransiska Kaligis, Sp.KJ. Talkshow dan workshop ini ternyata menarik perhatian berbagai kalangan, terbukti dari banyaknya partisipan yang hadir yakni hingga 900 peserta.
Menjaga kesehatan mental merupakan bentuk tanggung jawab individu terhadap dirinya. Kesehatan mental tentunya sangat penting dalam kehidupan manusia. Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan untuk imunitas tubuh, namun masih banyak masyarakat yang hanya mengedepankan kesehatan fisik.
Segala tindakan yang akan kita lakukan untuk kehidupan kita adalah berdasarkan kesehatan mental yang kita miliki. Di era sekarang, semua kalangan sudah harus aware dengan kesehatan apalagi saat ini kita masih berada di masa pandemi yang secara tidak langsung juga memengaruhi perubahan kesehatan mental.
“Dengan adanya self identity yang optimal maka kita akan fleksibel dan mampu disiplin dalam berbagai macam lingkungan. Kita bisa memainkan peran kita dengan baik di lingkungan tersebut sehingga nantinya akan lebih dihargai di lingkungan dan membuat percaya diri,” jelas Tjhin.
Untuk mengoptimalkan self identity diperlukan kesadaran diri. Tak hanya itu, lingkungan juga sangat mempengaruhi. Tidak sedikit individu yang sudah melakukan banyak hal, tetapi masih merasa tidak berguna bagi lingkungannya. Selain itu, lingkungan juga dapat mempengaruhi seseorang menjadi berubah terhadap pola pikirnya.
Self identity erat kaitannya dengan kondisi kesehatan mental karena dengan mengoptimalkan self identity sama halnya dengan menjaga kesehatan mental. “Individu yang memiliki raga kesehatan jiwa yang baik pastinya memiliki self identity yang baik juga,” tegas Fransiska.
(Redaktur Tulisan: Tasya Azzahra)