Hits: 23

Yoga Haditya / Suryani Agata Sitanggang

Pijar, Medan. Komunitas Bonapasogit Mengajar kembali gelar webinar kelima pada hari Minggu, 29 November 2020. Mengangkat topik pembicaraan seputar beasiswa bergengsi dan pertukaran pelajar keluar negeri. Webinar ini semakin dilirik oleh para mahasiswa karena menghadirkan 2 pembicara yang sangat hebat dan menginspirasi yaitu, Marselo Sitorus yang merupakan penerima beasiswa Fulbright, yang sekarang sedang menempuh pendidikan S-2 di Universitas Amsterdam, Belanda dan Daniel Sihombing, penerima beasiswa LPDP yang sekarang sedang melanjutkan pendidikan S-3 di Universitas Teknologi Delt, Belanda.

Sekilas tentang komunitas ini, Bonapasogit Mengajar merupakan suatu komunitas non profit yang dibentuk oleh 5 pemuda asal Toba yang berlatar belakang IT, yang secara konsisten menggelar webinar dengan tujuan untuk menginspirasi kaum muda terkhusus dari wilayah Toba (target utama Bonapasogit Mengajar) untuk selalu semangat mengejar mimpi-mimpinya. Bonapasogit memiliki arti kampung halaman, maka diharapkan komunitas ini dapat menjadi wadah bagi para pemuda Toba yang telah sukses di perantauan untuk besar hati membagikan ilmu, motivasi, serta pengalamannya kepada adik-adik yang berada di kampung halaman mereka yaitu daerah Toba.

Konsistensi komunitas ini terbukti dari suksesnya webinar yang telah kelima kalinya digelar. Webinar ini hanya fokus membahas seputar beasiswa bergengsi yang bertaraf internasional. Di sini kedua pembicara menjelaskan dengan sangat rinci bagaimana alur beasiswa yang mereka dapat, cara mendaftar, tips dan trik, dan kehidupan mereka di luar negeri.

Webinar yang dimoderatori oleh Imelda Siregar ini, berbeda dengan webinar pada biasanya. Jika biasanya webinar menggunakan slide presentasi untuk memaparkan setiap materinya. Webinar Bonapasogit Mengajar ini menggunakan model diskusi, di mana diawali dengan pembukaan dari para pembicara seputar beasiswanya. Kemudian dipandu oleh moderator untuk peserta dapat mengajukan pertanyaannya dengan mengakses QR Code yang diberikan di grup Whatsapp.

Marselo tidak berbeda dengan anak-anak lainnya, yang menjadikan jalan-jalan keluar negeri sebagai salah satu motivasinya untuk gigih mendapatkan beasiswa Fulbright. Ia  menceritakan pengalaman yang membekas selama ia mengikuti program beasiswa Fulbright di US.

“Di US kita juga mempelajari pertukaran budaya, karena yang mengikuti beasiswa ini tidak hanya orang Indonesia aja. Bahkan banyak negara yang sebelumnya saya tidak pernah dengar. Inilah salah satu momen yang berkesan bagi saya dari sekian banyak pengalaman lainnya. Di sini saya memakai ulos yang menandakan saya orang batak dan saya sangat bangga. Di manapun saya berada, baik di Vietnam, Thailand atau negara lainnya saya akan selalu berkata bahwa saya ini orang batak,” ucap Marselo.

Pembahasannya pun semakin menarik seiring berjalannya acara, di mana pemateri kedua hadir dan membahas tentang tips mendaftar beasiswa LPDP. “Beasiswa LPDP Setiap tahun bisa terjadi perubahan dalam artian masih sangat dinamis. Yang jelas saya dengar belakangan ini terdapat psikotes, essay lalu tahap wawancara. Nah, disini saya juga ingin mempertegas kepada teman-teman yang ingin melanjut S-3, jika tidak memiliki passionate sama apa yang mau diteliti lebih baik jangan mengambil S-3 karna bakalan susah dan bisa putus di tengah jalan,” ucap Daniel Sihombing.

Webinar ini sangat interaktif, tidak membosankan, dan juga para peserta terlihat cukup antusias dalam mengikuti setiap rangkaian acara. Terbukti dari banyaknya pertanyaan yang muncul, sampai durasi waktu yang tersedia tidak cukup untuk menjawab seluruh pertanyaanya yang sudah dikirim. Namun, moderator mempertegas bahwa seluruh pertanyaan akan tetap dijawab kembali di grup Whatsapp.

(Editor: Erizki Maulida Lubis)

Leave a comment