Hits: 52

Ronaldo Hafizh

Medan, Pijar. Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Muda Medan (PMM) mengadakan talk series dengan tema “Bicara Sumatera Utara, Bicara Budaya” melalui Zoom, Senin (27/9/21) pagi.

Kegiatan ini merupakan program kerja dari Perhumas Kota Medan dan berkolaborasi dengan 10 kampus di Sumatra Utara. Kegiatan yang diadakan tersebut sudah memasuki seri ketujuh yang kali ini Universitas Sumatera Utara menjadi tuan rumah. Turut hadir di acara ini Rektor USU Muryanto Amin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara Zumri Sulthony, dan Ketua BPC Perhumas Kota Medan Saurma Siahaan.

Dalam sambutannya, Saurma Siahaan mengatakan bahwa budaya Sumatra Utara harus dikembangkan sehingga dapat dikenal di dalam negeri maupun luar negeri. Langkah yang diambil adalah harus memiliki pergelaran budaya yang diadakan secara rutin.

“Budaya kita juga harus memiliki pergelaran budaya rutin seperti Oktober Fest yang ada di Jerman dan dikenal hingga ke seluruh dunia. Setidaknya untuk mengobati rasa rindu masyarakat Sumatra Utara dengan kebudayaan mereka,” ucap Saurma.

Foto bersama para peserta dalam acara webinar Talk Series Perhumas Muda Medan (27/09/2021). (Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi)

Di sisi lain, Muryanto Amin mengatakan, harus ada sinergi antara kampus dengan dinas budaya setempat agar budaya itu dapat dikenal sampai ke luar negeri. Peran mahasiswa juga harus digerakkan untuk memperkenalkan budaya lokal.

“Kampus dan mahasiswa juga harus menggerakkan budaya lokal untuk diperkenalkan ke luar (negeri). Salah satu yang harus dilakukan ialah dengan menghadirkan sinergi antara kampus dengan dinas budaya untuk menciptakan program aksi yang bisa menciptakan pop culture yang memiliki standar internasional,” terang Rektor USU.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara, Zumri Sulthony mengatakan bahwa masyarakat Sumut harus mencintai budayanya. Ia pun menekankan agar jangan sampai masyarakat Sumut lebih tertarik dengan budaya luar daripada budaya lokal.

“Sumatra Utara punya keberagaman etnis dan harus dikenalkan. Kita harus mencintai budaya sendiri karena kalau tidak mencintai budaya sendiri, bagaimana kita akan memperkenalkannya keluar? Jangan sampai kita lebih tertarik dengan budaya luar daripada budaya sendiri. Saat ini kami terus memaksimalkan taman budaya dan memunculkan kembali permainan tradisional Sumatra Utara,” tegasnya.

(Redaktur Tulisan: Rassya Priyandira)

Leave a comment