Hits: 30
Fanny Novitadewi
Pijar, Medan. Indonesia akan menyambut tahun politik dalam waktu dekat. Merujuk pada laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pemilihan Umum (Pemilu) akan diselenggarakan pada Februari 2024 mendatang.
Sudah terlihat jelas berbagai pendukung kandidat calon legislatif telah meramaikan proses kampanye di banyak lokasi dengan berbagai kegiatan. Tidak hanya para penggiat politik, para anak muda yang kerap disapa Generasi Z (Gen Z) pun tampak antusias dalam menyambut tahun politik ini.
Zidan, salah seorang pelajar yang kini bergabung ke dalam sebuah partai politik di wilayah Sumatra Utara menyampaikan antusiasnya.
“Saya dan rekan-rekan yang berdomisili di Kota Medan sangat antusias dalam memasuki tahun politik ini. Sebab, banyaknya abang dan kakak kami yang berusia muda dengan penuh energi positif dan semangat mengikuti kontestasi pemilu tahun 2024,” ucapnya.
Beberapa upaya seperti meriset para kandidat presiden pun telah ia lakukan demi memilih pemimpin masa depan yang tepat, “Saya telah melakukan riset-riset terhadap kandidat tersebut, baik itu riset mengenai latar belakang keluarga, ekonomi finansialnya, pendidikan dan karier politiknya.”
Zidan menyampaikan harapannya kepada Gen Z dalam menyambut tahun politik ini, “Semoga kita dapat memilih calon-calon pemimpin bangsa yang berkompeten untuk memimpin Indonesia, karena pilihan kita akan berdampak pada masa depan kita,” tuturnya.
Seorang mahasiswa Ilmu Hukum USU, Ari, juga merasakan euphoria penyambutan tahun politik saat ini.
“Pemilu dilaksanakan pada Februari, tapi ramainya tuh sudah terasa dari dua bulan lalu. Jadi yang kita lihat dari dunia maya maupun dunia nyata itu sudah sangat ramai,” jelasnya.
Tidak sedikit mahasiswa yang sudah ikut berpartisipasi dalam penyambutan Pemilu ini dengan banyak berdiskusi dan menyampaikan opini melalui laman media sosial mereka masing-masing.
“Untuk pesta politik ini, apalagi untuk kita Gen Z ini, baik-baiklah meriset orang yang kita pilih. Janganlah kita golput, bisa jadi suara kita disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan juga kita harus memilih orang yang sesuai dengan aspirasi kita. Jangan mau termakan politik uang, jangan mau suara kita dibeli. Jangan mudah tergiring, kita harus fair,” pungkasnya.
(Redaktur Tulisan: Hana Anggie)