Hits: 17
Anggun Anggryani Tobing
Pijar, Medan. Amerta Organizer mengadakan acara perdana, yaitu Pementasan Teater bertajuk “Matahari di Sebuah Jalan Kecil” karya Arifin C. Noor di Gedung Pagelaran Fakutas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU) pada Kamis (6/6/2024).
Melalui acara ini, Amerta memiliki tujuan memperkenalkan teater bagi mahasiswa dan generasi muda agar teater dapat terus diminati.
Luis Halim, selaku Ketua Panitia, menjelaskan bahwa latar belakang diadakannya pertunjukan teater ini dikarenakan ia juga aktif dalam dunia teater. Kegiatan ini juga ditujukan untuk memperingati hari Kesaktian Pancasila pada tanggal 1 Juni.
“Terlintas dalam pikiran saya, karena saya seorang anak Teater’O, kenapa saya tidak membuat acara teater aja. Soalnya, belum pernah ada kelompok lain yang membuat pertunjukan teater. Kebetulan juga cocok karena bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila,” jelas Luis.
Pembukaan acara dipandu oleh MC, Fathan Mubina. Terdapat tiga kegiatan utama pada acara ini, yaitu penampilan dari UKM Tari Lentera Nataraja USU, dramatisasi puisi berjudul “Rewind Indonesia” oleh Keluarga Besar Sastra Indonesia (KBSI) USU, dan pertunjukan utama dari Teater Lakon Kesenian Kampus (LKK) Universitas Negeri Medan.
Amerta Organizer berhasil menggaet 200 peserta untuk hadir dalam kegiatan acara. Melalui pertunjukkan utama yang bertajuk “Matahari di Sebuah Jalan Kecil” oleh Teater LKK, terdapat pesan yang ingin disampaikan sebagai pengingat kepada audiens bahwa masih banyak anak muda manupulatif yang menjual cerita sedih untuk mendapatkan keinginan pribadi.

(Sumber Foto: Dokumentasi Panitia (Amerta Organizer))
“Cerita ini mengisahkan seorang pemuda yang menipu penjual untuk bisa makan gratis, pemuda tersebut menjual cerita sedih agar bisa bebas dari tagihan makanan. Sampai akhir cerita, pemuda tersebut tetap tidak membayar makanan tersebut karena berhasil menipu si penjual,” tutur Shinta Aisyah, selaku aktor dan Bendahara Umum LKK.
Adanya kegiatan ini membuat Luis berkeinginan mengadakan beberapa proyek serupa lagi untuk mereka yang tertarik menonton pertunjukan teater.
“Untuk peserta yang hadir, mungkin ini cuma permulaan untuk membuat acara pertunjukan teater di kampus. Ke depannya, saya sendiri bakal bertanggung jawab, selama saya belum lulus, saya bakal membuat beberapa proyek teater lagi. Supaya jika ada yang ingin menonton teater, bisa datang ke tempat kami,” ungkap Luis.
(Redaktur Tulisan: Alya Amanda)