Hits: 231
Miftahul Jannah Sima
Pijar, Medan. Lee Ji Eun alias IU, mampu meraih gemerlap karyanya lewat lagu yang mampu menghipnotis pendengarnya, membuat tanpa sadar menitihkan cairan bening sarat akan kesedihan. Lirik penyembuh untuk teman yang terluka. Lagu yang membuat seseorang dapat merasakan nyanyian dari seorang teman yang selalu ada. Berdiri di belakang, menguatkan, menemani, dan menyadarkan bahwa semua kesedihan itu wajar.
“Love Poem” atau sajak cinta, bersuara silu namun menguatkan hati. Saat mengetahui bahwa ada seseorang yang tengah menguatkan, akan ada rasa menghangatkan di relung hati meski kadang sesak yang mendorong untuk menitihkan bulir bening dari retina. Tak ada kata yang mampu dirangkai, tak ada yang bisa menggambarkan isi hati akan kesedihan. Seperti itulah ungkapan awal yang ingin disampaikan pada lagu ini.
Isi dari lagu “Love Poem” mengajarkan untuk lebih menyadari emosi yang ada pada diri dan jangan menahan emosi itu, sebab akan menjadi beban dan bom waktu untuk diri sendiri. Dalam lagu ini juga menggambarkan, bahwa untuk mampu menguatkan orang yang disayangi, jangan biarkan ia sedih dalam sendiri, menangis tanpa sandaran di sampingnya. Berbagi luka memang tidak akan mengurangi luka, namun akan timbul perasaan sedikit bersyukur bahwa hidup tak selamanya monolog.
??? ?? ???
???? ?? ?
(Aku pikir seseorang
Berdoa untuk seseorang)
Lagu “Love Poem” yang dirilis pada November 2019 lalu, merupakan bagian dari mini album kelima IU. Lagu ini mampu meraih certified all-kill di chart musik Korea Selatan. Meski sempat tertunda akan comeback-nya karena kabar duka dari sahabatnya, IU tetap tampak tegar dengan melalui harinya dalam mempromosikan lagu ini. Hal ini pula yang membuat pendengar ikut merasakan kesedihan akan ikatan lagu yang ditulis dengan keadaan yang sedang IU alami.
Mengutip dari laman Vlive, IU berujar, “Aku tidak bisa menutup mata melihat tatapan menyedihkan dari orang-orang yang aku sayangi. Namun sekarang aku menyadari jika perbuatanku tidak hanya tentang memedulikan atau menghibur orang tersebut tapi juga keinginanku untuk melihat kehidupan yang tenang dari orang tersebut.”
Jika dimaknai kembali, lagu ini adalah do’a yang diharapkan seorang teman, agar mampu menguatkan temannya dengan mampu kembali dari keterpurukannya. Riang dan haru akan silih berganti dalam hidup. Jangan simpan bahagia, bawalah orang lain tertawa dalam suka cita. Jangan tutupi sedih, mintalah waktu untuk mendengarkan cerita pelik hidup itu.
(Editor: Widya Tri Utami)