Hits: 126
Anggi Yessika Situmorang
Pijar, Medan. Seorang pengusaha biasanya identik dengan penampilan yang rapi, busana mewah dengan balutan jas, rambut klimis hingga sepatu mengkilap. Namun berbeda dengan sosok Bob Sadino. Namanya sudah tidak asing di telinga masyarakat. Bob Sadino merupakan pengusaha sukses dengan gaya nyentriknya yang khas. Bob Sadino hanya memakai kemeja safari dan celana jeans pendek saja dalam menjalani kesehariannya sebagai seorang pengusaha.
Bambang Mustari Sadino atau akrab dipanggil dengan sebutan “Om Bob” ini menjadi sorotan masyarakat karena sosoknya yang sederhana dan pantang menyerah dalam urusan bisnis. Buktinya, sampai saat ini ia berhasil mendirikan berbagai perusahaan seperti PT Kemfood, PT Boga Catur Raya (Kem Chicks), The Mansion hingga Kem Travel.
Namun, kesuksesannya itu tidak semata-mata didapatkannya dalam waktu singkat. Bahkan ia pernah berada dalam titik terendah dalam kehidupannya dan mengalami depresi berat. Kisah Bob Sadino bermula pada saat ia berumur 19 tahun. Sewaktu itu, orang tuanya telah meninggal dan ia mendapatkan seluruh harta warisan. Ia memutuskan untuk berhenti kuliah.
Bermodalkan uang warisan tersebut, ia berkeliling dunia dan menetap di Belanda selama 9 tahun sambil bekerja di perusahaan Djakarta Lylod. Setelah menikah, Bob dan istrinya memutuskan kembali ke Indonesia dengan membawa dua mobil Mercedes-Benz. Satu mobilnya dijual untuk membeli tanah di Kemang, sedangkan sisanya ia pakai untuk bisnis rental dengan Bob sendiri sebagai supirnya.
Nahasnya, pria kelahiran Bandar Lampung ini mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan parah pada mobilnya. Sejak itu pula ia harus memutar otak untuk keberlangsungan hidup keluarganya. Tercatat, ia pernah menjadi kuli harian yang berpenghasilan sangat minim yaitu Rp100,00. Saat itulah titik terendah dalam hidupnya yang kemudian mengalami depresi cukup berat akibat kondisi keuangan yang amat buruk.
Di tengah kondisinya yang terpuruk, Bob Sadino justru mendapatkan pencerahan yang menjadi titik balik beliau menjadi seorang pengusaha sukses. Ia mengikuti saran sahabatnya untuk memelihara ayam. Kemudian, ia diberi 50 ekor ayam ras dari sahabatnya itu sebagai bentuk penghilang stres. Ia melihat bahwa beternak ayam berpotensi untuk membuka bisnis baru yang akan meraup keuntungan.
Bersama istrinya, ia pun mulai menjajakan telur ayam negeri hasil ternaknya dari pintu ke pintu. Sewaktu itu, di Indonesia, usaha telur ayam negeri belum banyak dikenal. Tetapi dengan kemampuannya berbahasa asing, ia menawarkan dagangannya dengan ekspatriat yang tinggal di daerah sekitaran tempat tinggalnya.
Didasari tekad yang kuat dan pengalaman terjun langsung ke lapangan, beliau bisa mengembangkan bisnisnya dan melebarkan ekspansi usahanya ke beberapa sektor, seperti daging (Kem Food) dan pertanian (Kem Farm). Ia bahkan bisa dikatakan sebagai pionir dalam memperkenalkan sistem cocok tanam hidroponik yang sampai sekarang sering dipakai dalam pemanfaatan lahan seadanya.
Pemikiran dan cara pandang yang sederhana tanpa bermodalkan kepandaian, membawa seorang Bob Sadino pada kesuksesan dan dikenal banyak orang. Salah satu prinsipnya yang menarik yaitu, di saat orang yang membuka usaha untuk menghindari kegagalan, Bob justru menyuruh kita untuk merugi dan gagal.
Ia pernah mengatakan, “Jangan pernah cari untung dan keberhasilan dalam bisnis. Kalau mau berhasil, justru kamu harus mencari kegagalan dan kerugian!”.
Baginya, dengan kegagalan itu akan membentuk mental seseorang untuk lebih matang dari sebelumnya.
(Editor: Rassya Priyandira)