Hits: 185
Iffah Zulfa Imaroh/Nabilla Chika Putri
Pijar, Medan. Apakah di antara kalian ada yang belum mengenal salted egg? Jika ada, yuk berkenalan dengan tren kuliner yang satu ini. Sebelum membahas kepopuleran salted egg, ada baiknya kita mengetahui cikal bakal salted egg ini. Salted egg atau yang lebih lokal disebut telur asin merupakan makanan berbahan dasar telur bebek yang diawetkan dengan cara diasinkan.
Cara prosesnya pengasinannya juga terbilang unik, di mulai dari memasukkan telur ke dalam larutan garam lalu telur tersebut dibalut dengan pasir, tanah liat, atau abu gosok. Proses pengasinan ini memakan waktu kurang lebih dari 14 hari sampai 28 hari sebelum akhirnya dapat dikonsumsi. Ada beberapa alasan mengapa telur asin menggunakan telur bebek. Selain karena ukurannya lebih besar, kuning telur bebek lebih berminyak sehingga rasa yang dihasilkan lebih gurih. Kulit telur bebek lebih tebal dan berpori-pori sehingga larutan garam lebih mudah meresap dan tidak mudah retak saat proses pengasinan.
Walaupun telur asin telah menjadi makanan tradisional Indonesia, ternyata keberadaan telur asin awalnya berasal dari Cina kuno. Dalam catatan sejarah Cina abad ke-5, terdapat catatan yang menyebutkan telur bebek yang diasinkan. Sejarah telur asin di Indonesia dimulai dari pasangan suami istri asal Cina bernama In Tijiao dan Tan Polan Nio yang membuka usaha produksi telur asin di Brebes, Jawa Tengah sekitar tahun 1950-an.
Salted egg yang sedang populer saat ini bukanlah menu telur asin utuh seperti pada umumnya. Salted egg merupakan bumbu atau saus yang dijadikan pendamping atau pelengkap sebuah hidangan. Saus salted egg terbuat dari campuran kuning telur asin yang dilumatkan, mentega, santan atau susu cair sehingga rasa yang dihasilkan tidak terlalu asin, namun lebih gurih.
Inovasi menghidangkan makanan menggunakan salted egg pertama kali diperkenalkan oleh sebuah restoran dimsum di Hongkong sekitar tahun 2017. Restoran ini awalnya menjadikan salted egg sebagai isian roti kukus. Perpaduan antara manisnya roti dan asin gurih dari salted egg ini ternyata cukup diminati. Lalu, sebuah bakery shop di Hongkong dan kafe di Singapura menyajikan salted egg sebagai isian croissant yang menjadikan cita rasa salted egg ini populer dan diminati hingga ke penjuru Asia. Bahkan saat ini salted egg disebut sebagai cita rasa khas Asia.
Di Indonesia, tren salted egg ini bermula saat sebuah restoran ayam goreng cepat saji menyediakan menu ayam goreng dengan balutan saus salted egg yang cukup diminati. Hal ini pun membuat banyak restoran baru lainnya tidak mau kalah dan menyediakan menu “salted egg chicken”. Sejak saat itu, di Indonesia umumnya salted egg disajikan sebagai saus pendamping ayam goreng. Walaupun, salted egg juga dapat kita temukan di berbagai makanan, seperti mie goreng, kentang goreng, burger, dan makanan lainnya.
Melalui inovasi dan majunya teknologi saat ini, kita tidak perlu menunggu hingga 28 hari atau membuat sendiri saus salted egg. Saat ini, bisa dengan mudah kita temukan saus salted egg siap santap dalam kemasan atau salted egg bubuk. Jadi bagi kalian yang ingin menikmati hidangan salted egg dengan hemat dan cepat, bisa membeli salted egg kemasan karena bisa di kreasikan sesuai selera.
(Editor: Muhammad Farhan)