Hits: 152

Meylinda Pangestika Gunawan

Pijar, Medan. Siapa bilang barang bekas itu tidak bagus? Siapa bilang barang bekas tidak memiliki kualitas? Karena nyatanya, barang bekas masih worth it untuk dibeli. Bukan sembarang barang bekas, tetapi barang bekas yang memang masih layak digunakan.

Pasti banyak dari kalian yang sering dengar kata thrift atau thrifting. Dua hal ini merupakan hal yang berbeda. Thrift berasal dari bahasa Inggris yang berarti hemat atau penghematan. Sedangkan thrifting dapat didefiniskan sebagai barang bekas atau preloved.

Barang thrifting bukanlah hal baru saat ini. Hal ini sudah terjadi sejak tahun 1760 ketika revolusi industri terjadi. Pada saat itu masyarakat berpikir bahwa baju merupakan barang sekali pakai. Hal itu menjadikan masyarakatnya memiliki pola yang konsumtif dan membuat banyak barang bekas menumpuk. Biasanya barang bekas ini akan digunakan para imigran atau disumbangkan.

Saat ini tren mode fashion thrifting juga diikuti dengan kampanye mengurangi penggunaan mode fast fashion yang mana memiliki banyak dampak negatif untuk lingkungan. Salah satu dampaknya adalah banyaknya sampah pakaian yang menumpuk sehingga sulit didaur ulang.

Bagi kalian yang memiliki bakat di bisnis dan memiliki selera fashion, bisnis thrifting merupakan hal yang tak sepatutnya untuk dilewatkan. Hal ini sesuai dengan peribahasa ‘sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui’. Selain mengembangkan kemampuan bisnis, kita akan dapat menyalurkan minat fashion yang ada dan mendapat uang dari hasil hobi kita.

Bisnis thrifting memiliki banyak keuntungan bagi mereka yang pintar melihat peluang. Dengan modal yang bisa dibilang sedikit, bisnis thrifting dapat menghasilkan keuntungan dari ratusan ribu hingga jutaan.

Selain keuntungan dari segi penjual, ada juga keuntungan bagi pembeli, yaitu kesempatan dalam bereksperimen mode dan warna pakaian, harga miring dan memiliki kualitas yang masih worth it, bahkan jika cermat kita akan menemukan pakaian yang langka dan unik. Tak hanya itu, pada umumnya barang thrifting merupakan barang-barang branded yang dijual murah. Hal ini menjadikan barang thrifting hanya ada satu setiap dijual.

Bagi kalian yang ingin mencoba membeli baju thrifting, ada nih, seni atau cara dalam memilih baju thrifting. Hal pertama yang harus dilakukan adalah cermat dan sabar dalam memilih merupakan kunci utama dalam membeli baju thrifting. Hal ini dilakukan karena kita tahu bahwa baju thrifting merupakan baju bekas, yang berarti memiliki kekurangan. Nah, disinilah kita memerlukan kecermatan dalam memilih baju tersebut.

Kedua, jangan lupa cek semua rak yang ada. Ketelitian kita diuji waktu membeli baju thrifting. Hal ini biasanya dilakukan oleh penjual dengan meletakkan barang terbaiknya di sudut rak atau tempat tersembunyi.

Ketiga, lakukan kegiatan tawar-menawar. Hal ini perlu banget kita lakukan saat kita belanja di pasar barang bekas. Bagi kamu yang suka harga miring, hal ini wajib banget dicoba supaya kamu bisa dapat harga yang semakin miring.

Last but not least, jangan lupa mencuci pakaian hingga bersih. Salah satu cara mencuci pakaian thrifting adalah merebus dengan air panas. Hal ini dilakukan agar kuman dan bakteri yang ada pakaian terbunuh. Juga jangan mencampurkan pakaian thrifting dengan cucian di rumah kita. Kalau bisa berkali-kali dicuci ya guys, hanya untuk memastikan kebersihan pakaian yang kita beli.

Gimana nih sobat pijar? Tertarik untuk membeli pakaian thrifting? tidak ada yang salah dengan barang bekas. Tidak selamanya yang bekas itu buruk ya, guys. Semua ini tergantung pada ketelitian dan kecermatan kita.

(Editor: Diva Vania)

Leave a comment