Hits: 38
Ade Khairani Bustami
Pijar, Medan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, program studi Ilmu Komunikasi FISIP USU kembali mengadakan kuliah umum dengan mengangkat tema “Mahasiswa Kreatif dan Berprestasi”. Namun ada yang berbeda pada kuliah umum kali ini, demi mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah, kuliah umum yang biasanya dilakukan secara tatap muka kini terpaksa dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom meeting yang dimulai pukul 14.00- 16.00 WIB pada Jumat (16/10).
Kuliah umum ini mengundang dua orang alumni Ilmu Komunikasi FISIP USU yang tak hanya berprestasi, namun juga berpengalaman dalam bidang ilmu komunikasi. Adapun pembicara pertama adalah Rotua Nuraini Tampubolon, M.I.Kom yang saat ini bekerja di Humas Lembaga National Single Window, Kementrian Keuangan, Jakarta. Sedangkan pembicara kedua adalah Maydop Efrina Silalahi S.I.Kom yang merupakan news anchor & reporter Kompas TV, Jakarta.
Sofiari Ananda M.I.Kom sebagai moderator membuka acara kuliah umum tersebut, kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan yang disampaikan oleh kepala prodi Ilmu Komunikasi FISIP USU, Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, Ph.D dan dekan FISIP USU, Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si. Lalu di puncak acara terdapat penyampaian materi oleh kedua pembicara.
Kuliah umum yang dihadiri oleh beberapa dosen serta lebih dari 200 mahasiswa ini terbilang menarik, karena disajikan secara ringan dan fokus. Selama penyampaian materi, mahasiswa yang mengikuti kuliah umum cukup antusias, terlihat dari pertanyaan yang kritis mengenai materi yang disampaikan. Pertanyaan-pertanyaan yang ada pun membuat suasana kuliah umum menjadi menegangkan. Namun, akhirnya suasana dapat dicairkan ketika para pemateri menjawab pertanyaan yang masuk dengan sudut pandang yang unik dan menarik.
Menjadi mahasiswa yang kreatif dan berprestasi itu tidak harus menunggu waktu, mahasiswa harus memulai dari sekarang dan memanfaatkan semua kesempatan yang ada agar bisa berkembang dan menjadi pribadi yang berprestasi.
”Setiap mahasiswa mempunyai definisi ‘berprestasi’ masing-masing. Prestasi tidak harus dalam bentuk uang dan penghargaan, namun prestasi adalah ketika kalian sudah mulai menghargai diri kalian sendiri. Itu adalah prestasi terbaik. Ketika kalian kreatif kalian pasti berprestasi, kreatifnya itu bisa dari diri sendiri dan dari hal-hal yang simpel aja,” ujar Rotua dalam sesi tanya jawab dengan para peserta.
Setiap mahasiswa adalah orang yang berprestasi, prestasi tidak melulu soal postingan di sosial media. Jika seseorang tidak pernah membagikan prestasinya, itu bukan berarti ia tidak berprestasi.
“Tolak ukur dari prestasi bukan hanya sekadar piagam, bukan cuma sekedar penghargaan-penghargaan. Yang harus kita perangi sekarang dan yang harus kita sadari adalah prestasi itu tak melulu harus dipamerin,” tambah Maydop pada akhir sesi tanya jawab.
Setelah selesai dengan sesi tanya jawab, kuliah umum berbasis daring ini pun ditutup dengan sesi foto bersama dengan seluruh peserta.
(Editor: Erizki Maulida Lubis)